Pembalap Bima Mengundurkan Diri dari ATC 2017

Jumat, 18 Agustus 2017 – 23:59 WIB
Pembalap Bima Febrinda Arifin (25) saat berlaga di ATC 2017 di Sirkuit Buriram Thailand pada race pertama media Maret 2017 lalu. F. Dokumentasi pribadi untuk Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Pembalap muda Kepri, Bima Febrinda Arifin terpaksa mundur dari kejuaraan balap Asian Talent Cup (ATC) 2017. Perjalanan pembalap asal tim Astra Honda Motor (AHM) ini harus terhenti pada seri 5 yang akan diselenggarakan di Sirkuit Motegi, Jepang, 10 Oktober 2017.

Keputusan sulit tersebut harus diambil orangtua Bima setelah berjuang di empat seri sebelumnya. Pasalnya, Bima sudah hampir kehabisan dana memasuki seri 4 di Sepang, Malaysia.

BACA JUGA: Tijani Bergabung, Permainan SFC Diyaknini akan Beda Kontra BFC

Saat itu, Bima dibantu dana dari komunitas motor besar di Kepri sehingga bisa tampil di seri keempat.

Tapi dukungan dana itu tak berhasil didapat untuk tampil pada seri 5 di Sirkuit Motegi, Jepang dan seri 6 yang merupakan seri terakhir ATC di Sirkuit Sepang, Malaysia.

BACA JUGA: Jokowi Minta 20 Emas Asian Games

ATC 2017 sendiri menjadi ajang balap internasional pertama Bima yang juga merupakan seleksi untuk meraih tiket Moto3 di musim 2018 mendatang.

Selain Bima, terdapat enam pembalap muda asal Indonesia lainnya yang tampil dalam balapan yang diikuti 22 pembalap muda se-Asia ini.

BACA JUGA: Liverpool Tolak Tawaran Ketiga Barcelona Buat Philippe Coutinho

Ayah Bima, Muhammad Arifin mengatakan, pendanaan semua fasilitas di ATC harus siap dua bulan sebelum race dilaksanakan.

"Kami terpaksa mengundurkan diri, karena tidak ada dana lagi," ujar Arifin kepada Batam Pos (Jawa Pos group), Jumat (18/8).

Padahal Bima sempat bersikeras untuk terus melanjutkan seri ATC 2017. Tapi, persoalan dana tidak menyanggupi ayahnya untuk membiayai tempat penginapan, makan, serta fasilitas sang pembalap saat tampil di race dan kebutuhan lainnya.

Sebagai orang tua, tentunya Arifin sudah berupaya mencari dukungan dana, tapi hasilnya nihil.

"Pemerintah sudah tidak bisa diandalkan. Saya sudah tiga kali ke Pemko Batam untuk bertemu Walikota Batam, namun tak pernah berjumpa. Susah untuk berjumpa beliau," papar Arifin.

Selain ke pemerintah, Arifin juga mengharapkan bantuan dana dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri sebagai induk organisasi.

"IMI Kepri juga tidak bisa membantu," ucapnya.

Terpisah, Ketua Umum IMI Kepri, Usep RS juga menyesali pengunduran diri salah satu pembalap muda terbaiknya ini.

"Untuk tampil di ATC butuh biaya yang sangat besar dan IMI Kepri belum bisa membantu banyak," terang Usep.

Sepak terjang Bima dalam ATC 2017 juga tidak terlalu mengecewakan. Pada race seri pertama di Sirkuit Buriram, Thailand, 10-12 Maret 2017 kemarin, Bima harus finis di peringkat 19 dari 22 pembalap se-Asia.

Selanjutnya, peringkat Bima naik ke posisi 16 pada seri kedua yang digelar di Sirkuit Losail, Qatar, 23-25 Maret 2017.

Pembalap asal SMAN 8 Batam ini terpaksa absen pada seri ketiga yang dihelat di Sirkuit Suzuka, Jepang, 3-5 Juni 2017 dikarenakan keterlambatan mengurus Visa.

Kemudian posisi Bima meningkat ke peringkat 14 pada seri keempat yang dilangsungkan di Sirkuit Sepang, Malaysia, 29-31 Juli 2017.

Tak mendapat dukungan di Kepri, Arifin akan membawa putra sulungnya itu untuk pindah ke Jakarta guna melanjutkan kariernya di dunia balap motor dua.

"Saya tidak ingin karir Bima putus di tengah jalan. Dengan pindah ke ibukota, kansnya untuk menjadi pembalap profesional lebih besar," ungkap pria asal Semarang ini.

Sementara itu, kekecewaan mendalam dialami Bima. Terlebih, tampil perdana di ATC 2017 merupakan jalan mimpinya untuk menjadi pembalap profesional.

"Saya ingin ikut, tapi kalau dana tidak ada, mau apalagi," tutup Bima. (cr16)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perolehan Medali SEA Games 2017: Malaysia Menjauh, Indonesia Melorot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler