jpnn.com, TUBAN - Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang untuk pembiayaan proyek penurunan emisi karbon mulai beroperasi Oktober.
Proyek tersebut merupakan kemitraan antara JFE Enginering Jepang dan PT Semen Indonesia Tbk untuk membangun Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG).
BACA JUGA: Penuhi 35 Perizinan, Semen Rembang Beroperasi Juli
Itu merupakan pembangkit listrik berkapasitas 28 mw (megawatt) yang memanfaatkan sumber energi gas buang di pabrik perseroan di Tuban.
Direktur Utama Semen Gresik Gatot Kustyadji menyatakan, pembangkit listrik yang selesai konstruksi pada Juni masuk ke tahap commisioning pada September.
BACA JUGA: Dua Penghargaan Wow Brand untuk Semen Gresik
’’Setelah itu, pembangkit akan beroperasi pada Oktober. Tetapi baru mencapai 75 persen karena dari empat plant hanya tiga plant yang siap beroperasi. Nah, pada Maret 2018 pembangkit akan beroperasi penuh dengan empat plant yang sudah tersambung,’’ tuturnya setelah sosialisasi kepada stakeholder terkait dengan pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas buang pabrik semen di Tuban kemarin (16/8).
Sebelumnya, teknologi serupa digunakan di Semen Padang sejak 2011 dengan kapasitas 8,5 mw.
BACA JUGA: Semen Indonesia Bekali Teknik Pemasaran Ratusan UMKM
Adanya pembangkit listrik tersebut membuat perseroan mampu menghemat pembelian listrik dari PLN sebanyak 30 persen dari total kebutuhan mereka.
Total kebutuhan listrik pabrik dengan kapasitas terpasang 14 juta ton semen per tahun tersebut mencapai 100–140 mw per tahun.
Penghematan yang bisa dilakukan perseroan pun mencapai Rp 120 miliar per tahun dari total pembayaran listrik Rp 1 triliun per tahun.
WHRPG merupakan proyek yang diinisiasi sejak 2014 dengan investasi Rp 644,9 miliar.
Sebanyak Rp 526 miliar berasal dari dana internal PT Semen Indonesia Tbk.
Adapun sisanya, yakni Rp 118,9 miliar, merupakan investasi dari JFE Engineering Jepang melalui skema JCM atau joint crediting mechanism.
Adanya proyek WHRPG membuat total proyek JCM di Indonesia mencapai 29 proyek.
Namun, kapasitas 28 mw menjadikan proyek itu merupakan proyek dengan output tenaga listrik terbesar yang didanai melalui skema tersebut.
Total investasi yang dibiayai melalui skema itu pun terus naik signifikan sejak 2013 hingga kini mencapai USD 150 juta. (vir/c15/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Gresik Pecahkan Rekor Muri
Redaktur & Reporter : Ragil