Pembangkit Mangkrak Jalan Lagi, 11 Proyek Tender Ulang

Kamis, 24 November 2016 – 07:25 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Pembangunan 34 proyek pembangkit listrik skala kecil yang selama ini mangkrak dapat dilanjutkan.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah merekomendasikan 17 proyek.

BACA JUGA: Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa Selesai Kapan?

Enam proyek diambil alih PLN. Sementara itu, sebelas kontrak diputus. BPKP akan mencari kontraktor pengganti.

Kepala Satuan Komunikasi PLN I Made Suprateka menyatakan, proyek-proyek yang terkendala tersebut berada dalam periode kontrak 2007–2012.

BACA JUGA: Triwulan III, Arus Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Tembus 10 Ribu Unit

Besaran daya proyek juga tergolong kecil. Sebab, total daya dari 34 pembangkit hanya 627,8 mw.

’’Dari sebelas yang terminated, belanja modalnya Rp 3,2 triliun,’’ ucapnya.

BACA JUGA: Sistem Opening Account RDN Jadi Andalan BRI

Dia sudah menuntaskan seluruh permasalahan hukum pembangkit.

BPKP menentukan nilai wajar sebuah proyek sebelum merekomendasikan kelanjutannya.

Terkait proyek yang dihentikan, belum ada uang negara yang digunakan.

Sebab, mayoritas kontraktor sebatas mengantongi izin proyek.

’’Baru lima di antara sebelas proyek yang berbentuk tanah. Sisanya izin-izin saja,’’ ujarnya.

Seluruh proyek yang sempat terhenti itu digarap investor swasta (independent power producer/IPP).

Investor kerap bermasalah dengan lahan. Misalnya, lahan yang kurang stabil karena berlubang atau lahan proyek di atas gambut.

Akhirnya, PLN memutuskan bahwa 17 kontrak proyek dilanjutkan kontraktor lama.

Tujuannya, proyek segera dilanjutkan tanpa review kontrak.

Rata-rata proyek telah dikerjakan hingga lebih dari 80 persen.

Proyek masih bisa berjalan karena kontraktor memperoleh laba dari nilai tukar yang lebih rendah saat penandatanganan kontrak.

Hal itu berbeda dengan proyek-proyek yang berjalan pada 2013. Sebab, ada pelemahan signifikan pada kurs rupiah.

’’Target COD (commercial on date, Red) proyek rata-rata 2013 dan 2014,’’ tuturnya.

Terkait kapan 17 pembangkit tersebut selesai dikerjakan, Suprateka tidak menjawab dengan detail.

Sebab, dia perlu melihat masing-masing kontraknya.

Dia hanya menyebutkan bahwa tidak ada penyesuaian dari segi investasi. Hanya ada revaluasi proyek.

’’Nanti ada penilaian, berapa dari pengusaha dan berapa dari PLN,’’ ucapnya. (dim/c18/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pupuk Indonesia Kebut Revitalisasi 3 Pabrik Tua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler