Pembangunan IKN untuk Kepentingan Nasional, Bangun Kepercayaan Diri Indonesia

Rabu, 19 Juni 2024 – 17:13 WIB
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja perdana ke lokasi pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. ANTARA/HO-Kementerian ATR/BPN/aa.

jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan kepentingan besar Indonesia. IKN merupakan gerbang untuk pembangunan ekonomi yang inklusif, membuka pusat ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa.

Namun, untuk mewujudkan itu perlu waktu. Sejauh ini, pembangunan IKN sudah sesuai target. Secara keseluruhan pembangunan tahap pertama sudah 84,9%. Pembangunan kantor presiden mencapai 90 persen.

BACA JUGA: Kominfo: Pembangunan Ibu Kota Nusantara Perlu Partisipasi Publik

"IKN sudah menjadi kepentingan nasional kita, tentu butuh waktu agar dapat memujudkanya sesuai roadmap pembagunan IKN. Namun, untuk pembangunan tahap pertama menurut data yang saya peroleh sudah on the track," kata anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron.

Hasil audit BPK menemukan pembangunan infrastruktur IKN masih terkendala mekanisme pelepasan kawasan hutan, 2.085,62 hektare dari 36.150 hektare tanah masih dalam penguasaan pihak lain karena belum diterbitkannya hak pengelolaan lahan (HPL).

BACA JUGA: Handal Elterra Dukung IKN, Luncurkan Produk Ramah Lingkungan & Berteknologi Tinggi

Menurut Herman, Kementerian ATR/BPN sedang menyelesaikan masalah itu.

"Saat ini Menteri ATR/BPN (Agus Harimurti Yudhoyono) sedang fokus dan melakukan percepatan menyelesaikan masalah pertanahan di IKN secara persuasif dan berkeadilan," ujar Herman.

BACA JUGA: Kepala OIKN Mundur dari Jabatannya, Sony Subrata Sebut Investor Tetap Antusias Membangun IKN

IKN dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan.

IKN sebagai simbol identitas bangsa serta pusat gravitasi ekonomi baru diharapkan dapat membawa multiflier effect  dengan menjadikan episentrum pertumbuhan  yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa guna mendukung pembangunan Indonesia Sentris menuju Indonesia Maju 2045.
 
IKN akan menurunkan kesenjangan antar wilayah karena pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa mendorong perdagangan antar wilayah, mendorong investasi di provinsi ibu kota negara baru dan provinsi sekitarnya serta mendorong diversifikasi ekonomi, sehingga tercipta dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor non-tradisional pada berbagai wilayah non Jawa.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan keberhasilan membangun IKN akan meningkatkan kepercayaan diri Indonesia untuk membangun kota-kota baru di daerah lain.

Hal ini berdampak besar dalam upaya melakukan akselerasi pemerataan ekonomi.

"IKN itu harus dilihat sebagai awal. Kalau berhasil bangun IKN, pasti pede bangun yang lain karena kita sudah patahkan pikiran lama kalau tidak bisa pindah ibu kota," ujar Piter.

Piter menyampaikan keberhasilan membangun IKN tentu bukan semata tugas pemerintah. Masyarakat pun memiliki peran penting dalam mengawal proses pembangunan agar berjalan dengan baik.

"Pemerintah punya keterbatasan membangun IKN. Yang dibutuhkan pemerintah dari kita bukan caci maki, kritik tanpa dasar, tapi sumbangsih pemikiran agar cita-cita kita bersama bisa terwujud. Jadi, jangan cuma kritik, tapi juga ada solusi," kata Piter. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler