Pembangunan KTM Cahaya Baru Dikebut

Kamis, 02 Agustus 2012 – 21:02 WIB
Dirjen P2KTrans, Jamaluddien Malik yang didampingi Sekda Barito Kuala, Supriyono dan beberapa pejabat Kemenakertrans lainnya saat melakukan peninjauan lahan dan usaha transmigran di KTM Cahaya Baru, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. (Foto : Kemenakertrans for JPNN)

BARITO KUALA—Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) khususnya Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans) melakukan percepatan pembangunan kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Cahaya Baru Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Hal ini bertujuan untuk membuka kesempatan kerja dan peluang usaha di wilayah setempat.

“Dalam upaya percepatan ini, tentunya kita akan gandengkan dengan sektor terkait. Mungkin bisa menggandeng BUMN dan juga perindustrian,” ungkap Dirjen P2KTrans, Jamaluddien Malik kepada JPNN saat melakukan kunjungan kerja ke KTM Cahaya Baru, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (2/8).

Dijelaskan, KTM di kawasan transmigrasi adalah sebuah program yang dirancang secara holistik dan komprehensif layaknya membangun kawasan transmigrasi yang bernuansa perkotaan. Dengan dibangunnya KTM, lanjut Jamal -sapaan Jamaluddien- diharapkan terjadi akselerasi perekonomian pedesaan dan terwujudnya kawasan transmigrasi yang mandiri.

“Pembangunan dan pengembangan KTM Cahaya Baru ini juga merupakan bagian integral dari arah kebijakan dan strategi di bidang ketransmigrasian yang didasarkan pada sejumlah pertimbangan. Yakni, dapat lebih berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan kecukupan papan, ketahanan nasional, kebijakan energi alternatif, pemerataan investasi ke daerah, serta menanggulangi pengangguran dan kemiskinan,” paparnya.

 Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Barito Kuala, Supriyono menerangkan, pada prinsipnya kabupaten Barito Kuala siap untuk menerima kerjasama dari pihak ketiga untuk bersinergi melakukan pengembangan KTM Cahaya Baru. Bahkan, hingga saat ini masyarakat transmigran yang menetap di KTM Cahaya Baru ini juga tengah mengembangkan sektor peternakan, perkebunan dan pertanian.

“Untuk hasil perkebunan, seluruh transmigran yang masing-masing memiliki lahan seluas 3 hektar, telah mampu menghasilkan 7000 ton buah jeruk siam per tahun. Dimana, setiap tahunnya bisa mengalami panen 3 kali per tahun. “Artinya, sektor ini telah mampu meningkatkan perekonomian para transmigran meskipun memang masih terkendala masalah pemasaran,” imbuhnya.

 Untuk diketahui, kawasan Cahaya Baru secara administratif memiliki luas kawasan sebesar 52.150 Ha yang terbagi dalam 5 Satuan Kawasan Permukiman (SKP) dengan pusat SKP di Jejangkit Pasar, Tabing Rimbah, Karang Bunga, Danda Jaya, dan Sungai Gampa serta meliputi 6 kecamatan dengan 47 desa.

Jumlah penduduk di kawasan tersebut berjumlah 12.203 KK atau 45.063 jiwa. Adat istiadat di kawasan ini mayoritas adalah suku Dayak Banjar dan beragama Islam serta mempunyai orientasi bahwa hidup harus diperbaiki.

Proses asimilasi pada dasarnya telah terjadi, mengingat kawasan ini merupakan kawasan yang terbuka bagi pendatang baru. Mata pencaharian penduduk di kawasan Cahaya Baru bergerak di sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sebagian kecil bergerak di sektor peternakan.   

Lebih jauh Jamal menambahkan, terkait keterbatasan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan maka pembangunan transmigrasi pada masa yang akan datang, jenis dan lahannya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada yaitu dengan cara hemat lahan.

 “Untuk pelaksanaannya diperlukan sarana prasarana yang memadai dengan demikian perlu adanya tambahan anggaran melalui APBNP tahun 2013 untuk pembangunan infrastruktur di kawasan KTM Cahaya Baru,” ucapnya. (cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sektor Industri Nasional Menguat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler