Pembangunan Masjid di Pedalaman Australia Barat Diprotes

Sabtu, 02 Agustus 2014 – 14:08 WIB
Pendiri Pusat Komunitas Islam Goldfields di Australia Barat, Eric Wright. ABC

jpnn.com - Pembangunan Masjid di daerah Kalgoorlie-Boulder, Goldfields, Australia Barat tak berjalan mulus. Meski sudah disetujui oleh Pemerintah Kota setempat, namun sejumlah warga melakukan aksi penolakan pembangunan rumah ibadah bagi kaum muslimin di Park Street. 

Wali Kota Kalgoorlie-Boulder, Allan Pendal mengakui masalah ini paling rumit diselesaikan. Apalagi kata dia, selama sembilan tahun bekerja di pemerintahan, baru kali ini tingkat partisipasi masyarakat yang melakukan aksi sangat besar. 

BACA JUGA: Obama Akui CIA Siksa Sejumlah Orang Usai Serangan 9/11

"Awalnya sangat tegang, namun akhirnya kami bisa tenang meskipun ada yang keberatan," kata Pendal seperti yang dilansir Australiaplus, Jumat (1/8). 

Pendal mengatakan, banyak warga yang hadir tidak mengerti bahwa pihak pemerintah kota hanya berhak memeriksa rencana pembangunan tersebut.

BACA JUGA: Israel Bombardir Gaza Lagi Pasca Dua Jam Gencatan Senjata

"Kami tidak bisa membuat keputusan berdasarkan pertimbangan agama atau politik. Kami semata-mata hanya bisa mengambil keputusan berdasarkan rencana pembangunan yang diajukan," jelas Pendal.

Penolakan pembangunan masjid itu tidak saja terjadi di warga sekitar tapi juga merambah media sosial. Di halaman Facebook Kalgoorlie-Boulder banyak komentar penolakan yang mengarah pada SARA dan sudah melakukan intimidasi. 

BACA JUGA: Perangi Ebola, Siapkan USD 100 Juta

"Kasih satu bulan, dan masjid itu akan jadi abu". 

Ada juga yang menulis, "Ayo bangun masjidmu dan kita lihat berapa lama bisa bertahan".

Bahkan dilaporkan sampai ada oknum yang menanam babi mati di lokasi pembangunan masjid tersebut diduga dimaksudkan untuk mengusir komunitas Muslim dari tempat itu.

Aku di Facebook 'Stop The Mosque in Kalgoorlie-Boulder' dibuat untuk menolak pembangunan masjadi. Akun ini memiliki lebih dari 1000 follower.

Pendiri Komunitas Islam Goldfileds, Eric Wright mengatakan kondisi kota yang banyak didatangi pekerja penganut Islam dan dengan bertambahnya muslim di daerahnya tentu membutuhkan sarana ibadah yang memadai.

Apalagi kata dia, Islam memiliki sejarah yang panjang di Goldfields. Pendatang Islam ke Kalgoorlie sudah tiba sejak era masa kejayaan tambang emas. Sementara data sensus 2011, sebanyak 165 penduduk Kalgoorlie mengaku beragama Islam.

"Banyak yang bertanya apakah ada tempat ibadah di sini. Apakah ada pusat komunitas? Mereka ingin pindah ke sini," katanya.

Wright menjelaskan, dengan adanya persetujuan dari pemerintah setempat, pihaknya akan menyewa tukang dan arsitek yang akan menyiapkan desain pusat komunitas yang memenuhi ketentuan. (awa/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok IS vs Kurdi di Syria, 49 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler