Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Segera Dimulai

Senin, 05 Februari 2018 – 05:02 WIB
Menteri PUPR, Gubernur, Wagub dan Bupati Padangpariaman bertemu masyarakat bahas pembebasan lahan tol Padang-Pekanbaru di Nagari Kasang, Minggu (4/2). Foto: Aris Prima Gunawan/Padang Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, PADANG PARIAMAN - Proyek pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 km dengan biaya sekitar Rp 78.09 triliun mulai digarap.

Tahap awal, dibebaskan lahan sepanjang 4 km dan peletakan batu pertamanya akan berlangsung, Kamis (8/2) di Kabupaten Padangpariaman, bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN).

BACA JUGA: Sepertinya Ada Sinyal dari Pak Jokowi untuk Mas Romy

Hal tersebut terungkap saat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau lokasi lahan yang akan dibebaskan di Nagari Kasang, Padangpariaman, Minggu (4/2).

”Kita telah meninjau Nagari Kasang tempat peletakan batu pertama tol Padang-Pekanbaru,” ujar Basuki saat berkunjung ke lokasi rencana peletakan batu pertama Tol Padang-Pekanbaru itu, Minggu (4/2).

BACA JUGA: Airlangga Mulai Mencuat Bukti Mesin Golkar Menggeliat

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PUPR didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Nasrul Abit, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni dan pimpinan pelaksana proyek Hutama Karya, bertemu masyarakat, wali jorong, wali nagari serta beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Batanganai.

Menurut Basuki, Presiden Joko Widodo direncakana meletakkan batu pertama pembangunan tol Padang-Pekanbaru tersebut.

BACA JUGA: Sepertinya Prabowo akan Pilih Jadi Kingmaker Ketimbang Kalah

Pelaksanaannya bertepatan dengan kehadirian Jokowi pada puncak HPN 2018 di Sumbar pada 7-9 Februari nanti.

”Peninjauan ini kami lakukan untuk memastikan kondisi di lapangan, seperti kesediaan pemilik tanah, pemangku adat, dan wali nagari,” katanya.

Setelah mendapat kepastian, kata Basuki, barulah tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran tanah yang akan dijadikan jalur tol Padang-Pekanbaru itu.

Setelah itu, dilanjutkan penghitungan oleh tim appraisal terkait pembiayaan ganti tanah warga yang terkena pembebasan lahan.

“Kalau proses ini selesai, pemerintah langsung mengeluarkan biaya ganti untung terhadap tanah warga. Artinya lahan tersebut sudah menjadi milik negara yang dikelola PT Hutama Karya,” ucapnya.

Basuki juga mengatakan, peninjauan dilakukan guna memastikan pada pemilik tanah bahwa biaya penggantian tanah akan dilakukan. “Untuk tahap pertama, lahan yang akan dibebaskan sekitar 4 kilometer,” tandasnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru sejauh 254,8 km dengan biaya Rp 78.09 trilun merupakan upaya memajukan pembangunan daerah dalam mengurai kemacetan Padang-Bukittinggi serta meningkatkan perekonomian masyarakat Sumbar.

Lebih lanjut Irwan menyampaikan bahwa tidak ada niat untuk menipu atau merugikan masyarakat terhadap pembebasan lahan pembangunan jalan tol ini.

”Yakinlah pemerintah sedang berusaha memajukan pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Menurutnya, pembayaran ganti rugi lahan akan disegerakan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

”Kemajuan pembangunan ini semata-mata untuk kepentingan rakyat dalam memacu daya saing daerah menghadapi globalisasi dan pasar bebas,” tambahnya.

Dengan transportasi yang baik dan cepat tentu akan meningkatkan arus barang dan orang dalam perekonomian daerah.

Dengan begitu potensi daerah dapat dikembangkan lebih baik lagi di masa mendatang.

Gubernur juga mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung dan memudahkan pembangunan ini dengan membantu penyediaan dan pembebasan lahan.

”Semua pembiayaan tol tersebut dibebankan pada bantuan JICA dan APBN yang ditalangi PT Hutama Karya. Kita bersyukur pembangunan ini akan menandai era masa depan Sumbar yang lebih maju dan sejahtera. Baik di sektor infrastruktur, sarana dan prasana ekonomi, pariwisata dan investasi bagi perkembangan pembangunan Sumbar,” katanya.

Ada tiga tahap pembangunan jalan tol ini. Yakni, tahap I pembanguan jalan Padang-Sicincin 28 km, tahap II Bangkinang-Pekanbaru 38 km, dan tahap III Sicincin-Bangkinang 189 km.

Pembangunan tersebut akan memakan waktu sekitar 5 tahun; 2018-2023. Pemprov masih berusaha melobi dan meminta ke pemerintah agar pembangunan tahap I itu adalah Padang-Bukittinggi, bukan Padang-Sicincin.

Pertimbangannya, agar kemacetan Padang-Bukittinggi terutama di ruas jalan Padanglua Agam dan Kotobaru Tanahdatar lebih cepat terjawab.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit berharap pemilik lahan, pemangku adat, wali korong, wali nagari, camat, membuat surat pernyataan pelepasan lahan yang diketahui Bupati Padangpariaman, Ali Mukhnni.

“Surat penyataan itu diperlukan hingga dilakukannya pembayaran ganti tanah. Selain itu, surat tersebut menjadi jaminan lancarnya pembangunan tol nantinya,” ujarnya.

Menyikapi itu, Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni memastikan, bahwa pihaknya akan mengurus pembebasan lahan tersebut dalam dalam kurun waktu tiga hari ke depan. Apalagi, pihaknya sudah rapat dengan pemilik tanah, Sabtu (3/2) malam.

“Dari hasil rapat yang kita lakukan, pemilik tanah sudah menyatakan kesediaan tanahnya digunakan untuk tol Padang-Pekanbaru,” kata Ali Mukhni. (g/cr22)

PEMBANGUNAN TOL PADANG-PEKANBARU
- Panjang tol: 254,8 km
- Biaya: Rp 78.09 triliun
- Pengelola: PT. Hutama Karya
- Dana: JICA dan APBN
- Tahap I: Padang-Sicincin 28 km
- Tahap II: Bangkinang-Pekanbaru 38 km
- Tahap III: Sicincin-Bangkinang 189 km
- Waktu pembangunan: 2018-2023

Usulan Pemprov Sumbar:
- Tahap I Padang-Bukittinggi, bukan Padang-Sicincin dengan pertimbangan agar kemacetan Padang-Bukittinggi teratasi.

- Pembebasan lahan 4 km dan peletakan batu pertamanya Kamis (8/2) di Kabupaten Padangpariaman.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecil Peluang Jokowi Mau Menggandeng Kader PDIP di Pilpres


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler