jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menjawab persoalan lambatnya pembangunan tol Padang Pariaman-Pekanbaru.
Menurutnya, permasalahan terkait persoalan tanah sudah selesai, pembangunan tetap berjalan sesuai perencanaan yang ada.
BACA JUGA: Guru Besar Farmasi Jawab Kontroversi Pernyataan Dokter Lois
"Kemarin sudah selesai terkait persoalan tanah dan kami minta PT Hutama Karya membayar kepada masyarakat pemilik tanah tersebut," kata Mahyeldi Ansharullah, di Padang, Selasa (13/7).
Dia mengatakan berjalannya pembangunan ini karena seluruh pihak bekerja sama merampungkan persoalan yang ada.
BACA JUGA: Ini Penyebab Sudah Sembuh dari COVID-19 Bisa Terpapar Lagi
"Kami melibatkan semua pihak, tugas pengkajian tanah menjadi tanggung jawab BPN, untuk pembayaran dilakukan PT Hutama Karya, pembebasan lahan ada di pemerintah daerah dan keamanan kami melibatkan TNI Polri," katanya.
Mahyeldi juga mengatakan dengan seringnya dilakukan rapat bersama pihak-pihak terkait, persoalan yang ada selama ini mulai terurai satu per satu dan ditemukan solusinya.
BACA JUGA: Polri Tangkap Dokter Lois, Bang Edi Singgung Soal Keresahan Masyarakat
"Saat ini mana trase yang sudah bebas yang kita bangun duluan dan yang masih bermasalah akan dicarikan solusi agar pembangunan ini segera rampung," ucapnya.
Dia mengatakan, Wagub Sumbar Audy bersama Kapolda Sumbar beserta jajaran telah melakukan kunjungan ke lokasi untuk mencari solusi terbaik.
"Kami targetkan pengerjaan ini dapat terus berlanjut dengan baik sesuai perencanaan yang ada," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan pihaknya berkomitmen untuk membantu pembangunan jalan tol dari segi penegakan hukum.
Menurutnya, Polda Sumbar sudah melakukan proses hukum terkait pembangunan itu, di antaranya terkait premanisme dan rekayasa kepemilikan tanah yang mengganggu proses.
Saat ini, menurutnya, juga ada kasus yang sedang didalami terkait pembangunan jalan tol itu.
Kapolda mengajak semua pihak ikut membantu menyelesaikan kendala yang ada, agar proyek strategis nasional itu bisa berjalan dengan baik.
Tol Padang-Pekanbaru merupakan sirip dari ruas Jalan Tol Trans Sumatera dengan panjang sekitar 254,80 kilometer yang terdiri atas enam seksi.
Enam seksi itu masing-masing seksi I Padang-Sicincin (36,15 km), seksi II Sicincin-Bukittinggi (38 km).
Kemudian, Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh (34 km), Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan (58 km), Seksi V Pangkalan-Bangkinang (56 km) dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru (40 km).
Pembangunan jalur tol ini berjalan lambat, setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Februari 2018 hingga saat ini masih belum selesai.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang