MENIA-Kapolres Kupang, AKBP Mohammad Slamet berjanji akan menuntaskan kasus pembunuhan atas Kanit Reskrim Polsek Sabu Timur, Aipda Anumerta, Bernadus Djawa. Bernadus Djawa tewas dibantai massa saat menjalankan tugas mengejar pelaku pencurian di Dusun Mapipa yang dikenal sebagai kampung pencuri di Kabupaten Sabu Raijua.
"Mulai besok (hari ini Red) anggota polisi akan segera mencari dan meringkus para pelaku sesuai keterangan para tersangka yang sudah ditangkap. Kami tidak mau membebani almarhum sehingga kami lebih dulu menyelesaikan pemakaman baru kami beraksi," tegas Kapolres Kupang, AKBP Mohammad Slamet disela-sela pemakaman Bernadus Djawa di Desa Eilode Kecamatan Sabu Tengah, Selasa (3/4).
Orang nomor satu di Polres Kupang ini berjanji akan berdiri di depan dalam menangani kasus yang menewaskan salah satu anggotanya ini. Salah satu penghormatan dan penghargaan kepada almarhum adalah menaikkan pangkat luar biasa karena meninggal dalam menjalankan tugas sebagai anggota Polri.
"Kami meminta bantuan serta dukungan dari seluruh masyarakat Sabu Raijua dalam menuntaskan kasus ini. Kami sudah bertekad agar stigma bahwa Kampung Mapipa adalah sarang pencuri dan kejahatan akan kami hilangkan. Itu tekad dan janji kami kepada masyarakat Sabu Raijua," tegasnya.
Ia menambahkan Aipda Anumerta Bernadus Djawa adalah sosok anggota polisi yang disiplin dan taat serta memiliki tanggungjawab. Hal ini terlihat dari rekaman perjalanan almarhum sejak menjadi anggota polisi.
"Polda NTT dan lebih khusus Polres Kupang telah kehilangan putra terbaik. Kematian almarhum yang tragis di tangan massa, merupakan pukulan berat bagi kepolisian khususnya Polres Kupang. Untuk itu, tekad kami adalah segera menuntaskan masalah ini serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat atas ulah sekelompok orang yang selama ini bertindak melawan hukum," tegasnya.
Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome melalui Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Septe Bule Logo mengharapkan masyarakat tidak melakukan tindakan-tindakan yang akhirnya melawan hukum serta menimbulkan persoalan baru.
"Kita minta camat dan kepala desa harus bisa menenangkan masyarakat sehingga keadaan tidak memanas. Kita percayakan kasus ini kepada pihak kepolisian tanpa harus melakukan hal-hal yang melanggar aturan dan hukum yang berlaku. Sebagai manusia biasa tentu kita marah menghadapi peristiwa ini. Tapi kita harus lebih tenang supaya proses hukum bisa berjalan," katanya.
Aipda anumerta Bernadus Djawa lahir di Desa Eimadake pada 5 Juni 1978. Mengecap pendidikan di SD Perumnas Kupang kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Kupang dan SMA Kristen Kupang. Almarhum kemudian diangkat menjadi anggota polisi pada tahun 1998 dan ditugaskan di Timor Timur (sekarang Timor Leste) sebelum kemudian dipercaya sebagai Kanit Reskrim pada Polsek Sabu Timur.
Terpisah Kapolda NTT Brigjen Pol. Ricky Sitohang meminta kepada seluruh masyarakat NTT untuk menghindari main hakim sendiri, dan sebaliknya menghormati etika prosedur hukum yang berlaku. Penegasan orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini berkaitan dengan tewasnya Kanit Reskrim Polsek Sabu Timur, Bernadus Djawa dibantai massa di Dusun Mapipa, Desa Raemude, Kecamatan Sabu Barat, Sabtu (31/3).
"Masyarakat harus bisa memahami tugas polisi, dan sebaliknya diharapkan membantu polisi dalam memberantas berbagai penyakit masyarakat yang marak terjadi," katanya.
"Saya sudah perintahkan agar pelaku utamanya dan 17 pelaku lainnya, untuk ditindak sesuai etika prosedur hukum yang berlaku," tambahnya.
Penegasan untuk tidak main hakim sendiri, menurut dia, harus dilakukan oleh semua masyarakat yang taat hukum. "Saya minta hal ini dilakukan, karena saya pun tidak pernah main-main dalam penegakan aturan hukum guna menindak anggota saya yang bersalah," katanya.
Ditanya mengenai pemberian kenaikan pangkat kepada Bripka Bernadus Djawa sehingga menjadi Aipda Anumerta, dan dimakamkan pada Taman Makam Pahlawan Seba, Ricky Sitohang mengatakan bahwa itu merupakan satu bentuk penghormatan kepada almarhum yang meninggal saat menjalankan tugas kepolisian. (kr-9/mg-11/vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-Gara HP, Istri Dianiaya Sampai Pingsan
Redaktur : Tim Redaksi