Pembantaian Berantai, 2 Tewas

Rabu, 05 Desember 2012 – 06:55 WIB
SIDIKALANG - Jeritan tangis Desi br Naibaho Siswa SMK N 1 Sidikalang, anak kandung dari Rouli Br Simbolon (45) memecahkan kebisuan kerumunan warga yang memadati ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Sidikalang, kemarin. Desi br Naibaho histeris setelah mengetahui ibu kandungnya meninggal akibat dibantai tetangganya.

Rouli Br Simbolon adalah salah satu korban keganasan pembantaian berantai yang dilakukan Selamat Naibaho (30) setelah membacok isterinya Yetty Br Sitinjak (30), di Desa Lae Markelang, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Sumut, Selasa (4/12) sekira pukul 07.00 WIB.

Sedikitnya ada 6 orang korban dalam insiden yang menghebohkan tersebut. Dua orang diantaranya meninggal dunia. Septian Marbun (4) menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami luka bacok pada tangan dan leher dan Rouli Br Simbolon meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Sidikalang.

Yetti Br Sitinjak yang juga isteri pelaku adalah orang yang pertama kali menerima sabetan senjata tajam yang digunakan. Selanjutnya pelaku mengejar anaknya Ancen Naibaho (4) yang ingin mengadukan nasib ibunya ke rumah tulangnya (paman) yang berdekatan dengan rumah mereka.

Belum diketahui secara pasti apa alasan pelaku langsung mengayunkan benda tajam yang ada di genggamannya kepada Walmer Simbolon (42). Tidak berhenti di situ, pelaku juga masuk ke rumah Berliana Br Hutagaol (28) yang sedang hamil 8 bulan hingga melukai bagian kepala, leher, dan punggung kiri perempuan itu.

Informasi yang dihimpun di RSUD Sidikalang, saat kejadian sebagian warga sudah berada di ladangnya masing-masing. Hal itu membuat pelaku begitu leluasa melakukan kegilaannya. Orangtua Yetty Br Sitinjak di ruang UGD RSUD  Sidikalang kepada wartawan menyebutkan bahwa menantu dan anaknya masih terlihat pada Senin (3/12) di Pekan (Pasar) Pardomuan berbelanja untuk keperluan sehari-hari.

"Kemarin malam orang itu masih bersama-sama berbelanja. Saya tidak mengetahui persis, tapi selama ini mereka tidak pernah ada percekcokan dalam keluarga. Entah setan apa yang merasuki dia (pelaku). Dia (pelaku) sebelumnya tukang sorong di pajak Berastagi Tanah Karo," ujarnya seraya menyebutkan bahwa menantunya itu baru setahun tinggal sekampung dengan mereka.

Informasi yang berhasil dihimpun dari pihak kepolisian yang turun ke tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, pelaku berhasil diringkus setelah lari selama 4 jam. Pihak polisi melumpuhkan pelaku dengan timah panas.

Hingga tadi malam, 3 korban yang mengalami luka serius sudah dibawa dan dirawat secara intensive di RSUD Sidikalang dan 1 orang korban lainya yang mengalami luka ringan masih dirawat di Postu Lae Merkelleng. Sementara  pelaku sudah diamankan pihak berwajib ke Markas Komando (Mako) Polres Dairi.

Kapolres Dairi AKBP Enggar Pareanom SIK yang dihubungi melalui telepon selulernya, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Kapolres, 10 personel dibantu anggota Polsek Buntu Raja diturunkan ke lokasi untuk menangkap pelaku.

"Mereka berhasil meringkus tersangka setelah melakukan pencarian dan pengejaran selama 4 jam. Dan, korban berikut tersangka masih mejalani perawatan," jelasnya. (mag-14)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Polisi, Memeras Nelayan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler