Pembantu Kabur Mengaku Dianiaya Majikan

Senin, 16 April 2012 – 07:27 WIB

BATAM - Ima, 18 pembantu rumah tangga asal Tembilahan Riau, mendapat perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah, Batuaji. Ia lari dari rumah keluarga Ronald dan Melda warga Batam Center majikannya. Kemarin siang, ia menjalani operasi karena menderita penyakit komplikasi paru-paru dan TBC.

Ima ditolong Diana warga Batam Center. Karena mengaku sakit dan dianiaya majikannya ia kemudian dibawa ke RSUD. Hingga siang kemarin Ima belum bisa diwawancarai karena masih dirawat dan baru menjalani operasi pengeluaran cairan di paru-paru.

Pagi sebelum ruangan Ima diisolasikan oleh tim medis, anggota komisi perlindungan anak Indonesia daerah (KPAID) Kepri, Eri Shyarial dan Sudirman sempat bertemu dengan korban. "Kami sempat tanya-tanya dengan korban, katanya (Pengakuan Korban) dia disiksa dan disekap Majikannya," ujar ketua KPAID Kepri Eri Syarial di RSUD Batam, Kemarin.

Karenanya, KPAID berencana melaporkan kasus tersebut polisi. Saat ini  biaya pengobatan korban, sementara ditalangi oleh KPAID. "Ke depannya tetap akan kami tindak lanjuti koordinasi dengan polisi," ujar Syarial.

Wartawan yang mencoba untuk mengonfirmasi langsung korban belum diijinkan karena masih menjalani perawatan intensif usai menjalani operasi. Dari keterangan pihak medis, Ima mengalami penyakit kronis paru-paru dan TBC dan harus menjalani operasi mengeluarkan cairan.

"Di tubuh bagian dada dan perut ada bekas siraman air panas dan bekas luka benda tajam," ungkap petugas medis RSUD yang enggan menyebutkan namanya.

Sementara itu Ronald dan Melda yang menunggu di ruangan tunggu RSUD membantah pengakuan bahwa mereka menganiaya Ima. Menurut Ronald, Ima selama ini memang pembantu rumah tangganya. "Sudah tiga tahun lebih dia kerja di rumah saya," ujar Melda.

Selama ini, sambung Melda, Ima diperlakukan sebagaimana mestinya. "Kami selalu perhatikan kok sama dia, seperti anak sendiri, semua kebutuhannya kami penuhi," ujar Fauzia.

Namun tanggal 18 Febuari silam, Ima tiba-tiba menghilang dari rumah majikannya hingga ditemukan kembali di RSUD kemarin. "Itupun setelah kami baca di koran," ujar Ronald.

Seminggu sebelum Ima menghilang, sambung Melda, Ima memang menunjukan gelagat aneh. Yang mana kelakukan seperti orang ngidam karena setiap hari minta dibeliin rujak. "Kami sempat tanya jangan-jangan dia hamil. Katanya nggak hamil," ujar Fauzia.

Mengenai luka bekas bakar dan pukul di bagian perut dan dada Ima, kata Melda sebelumnya mereka sudah tahu. "Sebelum jadi pembantu kami, memang sudah ada bekas luka siraman air panas dan pukulan di perut dan dadanya. Saya tanya katanya di pukul Mak Ciknya di kampung," ungkap Melda.(eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Penduduk Miskin di Kendari Diklaim Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler