Pembantu Presiden Temui Buya Syafii Secara Khusus

Jumat, 03 September 2021 – 22:04 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy usai bersilaturahmi ke kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, di Perumahan Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat. ANTARA FOTO/Luqman Hakim

jpnn.com, SLEMAN - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menemui mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.

Pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju itu mendatangi  Buya Syafii di Perumahan Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/9), untuk bersilaturahmi.

BACA JUGA: Kata Pemerkosaan Kabarnya Mau Diganti Jadi Pemaksaan Hubungan Seksual

Effendy tiba sekitar pukul 13.30 WIB. Dia diterima Buya Syafii dan berbincang-bincang selama satu jam.

"Silaturahim biasa," ujar Effendy kepada awak media usai berpamitan dengan Buya Syafii.

BACA JUGA: Keren! Tukang Bangunan ini Dapat Hadiah dari Kapten Amerika

Muhadjir mengaku telah menganggap Buya Syafii layaknya orang tua sendiri, sehingga merasa perlu menyempatkan diri sowan kepada tokoh yang dikenal sederhana itu.

"Seperti bapak saya, seperti orang tua saya. Sudah lama saya tidak bersilaturahmi. Selama COVID-19 ini kan saya tahu diri untuk tidak datang, tetapi karena beliau sudah mendapatkan vaksin sehingga saya tadi bersilaturahmi," ucapnya.

BACA JUGA: Buya Syafii Sebut Taliban Masa Lalu Citra Buruk Terhadap Islam

Cendekiawan muslim itu juga sempat mengkhawatirkan kesehatan Muhadjir yang sering turun langsung ke lapangan dalam penanganan Covid-19.

Kepada Buya Syafii, Muhadjir kemudian menjelaskan bahwa penanganan Covid-19 di Tanah Air tidak bisa tuntas tanpa penanganan langsung di lapangan.

"InsyaAllah (saya) selalu menjaga diri, selalu waspada dan memang penganan Covid-19 ini tidak bisa hanya dibahas di atas meja, harus turun ke lapangan," ucapnya.

Hal itu, menurut dia, sesuai anjuran Presiden Joko Widodo yang menyebutkan penanganan Covid-19 di Tanah Air memang membutuhkan kepemimpinan yang mampu mengontrol secara langsung pelaksanaan di lapangan.

"Bapak Presiden menyampaikan kelemahan dalam penanganan Covid-19 ini adalah kepemimpinan lapangan."

"Oleh karena itu harus tahu betul bagaimana pelaksanaan di lapangan karena apa yang dibahas di meja belum tentu persis seperti di lapangan," pungkas Muhadjir Effendy.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler