jpnn.com - Regulasi Olahraga dan Regulasi Teknis FIA terbaru yang salah satunya menyusun Regulasi Finansial Formula 1 dan berlaku mulai 2021, menuntut pengeluaran tim terbatasi maksimum hanya USD 175 juta atau setara Rp 2,5 triliun per musim.
Sebelumnya, pengeluaran tim dibatasi maksimum lebih rendah dari angka USD 175 juta, namun akhirnya itu tersepakati karena mendapat tekanan dari tiga tim besar Mercedes, Ferrari dan Red Bull, lansir motorsport.
BACA JUGA: Berita Duka Legenda Tiga Kali Juara Dunia F1, Niki Lauda
Batas maksimum tersebut akan diberlakukan selama lima musim mulai 2021 hingga 2025, namun ada kemungkinan penyesuaian inflasi.
Jumlah itu belum termasuk beberapa elemen kunci dalam pengeluaran tim seperti gaji pembalap, biaya pemasaran, dan biaya yang berkaitan dengan pengembangan mesin.
BACA JUGA: F1 Berpotensi Ditinggalkan Karena Podium Diisi Pembalap Itu-Itu Saja, Membosankan!
Saat ini, tim-tim besar diperkirakan mengucurkan anggaran sebesar USD 220-250 juta per musimnya. Jadi bisa dibilang pembatasan anggaran ini tidak terlalu signifikan. Namun, tim-tim papan tengah awalnya berharap batas maksimum berada di kisaran USD 150 juta.
F1 juga menyiapkan hukuman bagi tim yang melanggar regulasi, termasuk pengurangan poin. Team principal bahkan bisa kehilangan lisensi FIA mereka. (mg8/jpnn)
BACA JUGA: Ferrari Sapu Bersih Latihan Bebas F1 2019 di Bahrain, Tetapi Catatan Waktu Menurun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet Pembalap Ferrari Dominasi Sesi Latihan Bebas Seri 2 F1 2019 di Bahrain
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha