Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Nurlela: Sangat Senang Sekali

Rabu, 18 Agustus 2021 – 12:16 WIB
Pembelajaran tatap muka sudah dimulai di Kabupaten Maros. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MAKASSAR - Seluruh sekolah di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, sudah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara bertahap.

Pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi COVID-19, sesuai ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

BACA JUGA: Sikap Kemendikbudristek dan DPR RI soal Sekolah Tatap Muka Setali Tiga Uang 

"Pembelajaran tatap muka kita (pemkab Maros) laksanakan secara bertahap bagi seluruh sekolah mulai tingkatan TK, SD hingga SMP," ujar Kepala Dinas Pendidikan Maros, H Takdir saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (18/8).

Dia menyebutkan jumlah keseluruhan sekolah yang ada di Kabupaten Maros sebanyak 451 unit sekolah.

BACA JUGA: Menkes Umumkan Dimulainya Sekolah Tatap Muka Tahun Ini, Buat Aturan Ketat soal Vaksin

Setiap sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka harus memenuhi persyaratan mulai kesiapan sarana dan prasarana.

Selain itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat, seperti menyediakan tempat cuci tangan, wajib masker dan jaga jarak termasuk bagi guru wajib memiliki sertifikat vaksin COVID-19.

BACA JUGA: Dipimpin Mayor Sudarmin, Pasukan TNI Menyerbu Markas KKB, Sukses!

Namun demikian kata Takdir, dari jumlah sekolah yang dibuka, 87 di antaranya kembali ditutup, berada di Kecamatan Turikale dan Mandailing, karena jumlah kasus COVID-19 di wilayah itu naik. Sedangkan sisanya, 364 unit sekolah lainnya tetap dibuka.

"Aturannya, proses belajar mengajar dilaksanakan hanya 50 persen siswa, dengan skema bergantian selama tiga jam. Mulai pukul 7.30 WITA sampai 9.30 WITA. Dilanjutkan gelombang kedua 9.30. WITA sampai 12.30 WITA," katanya menjelaskan.

Terpisah, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Maros, Drs Kencang, menuturkan, untuk tahapan pembelajaran tatap muka dibatasi, dengan dibagi menjadi dua kelompok 35 persen sampai 50 persen dari jumlah 900 orang siswa. Sedangkan lainnya tidak mengikuti pertemuan tatap muka diwajibkan mengikuti pembelajaran secara daring

"Pertemuan tatap muka ini wajib mengikuti protokol kesehatan, kami siapkan tempat cuci tangan sebelum masuk ke kelas, pakai masker dan tentunya jarak duduknya diatur setiap bangku siswa," tuturnya.

Salah seorang siswa, Nurlela Nilabila menyambut gembira bisa masuk sekolah belajar secara tatap muka, yang selama ini jenuh hanya mengikuti pelajaran secara daring.

Walaupun mengenakan baju biasa tanpa seragam, ia pun sangat senang bisa kembali masuk sekolah meski dibatasi waktu mengikuti pelajaran.

"Sangat senang sekali, bisa masuk belajar di sekolah, bosan belajar online terus. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 segera berakhir," harapnya. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler