Pemberangkatan Calhaj Dikepung Asap

Rabu, 17 September 2014 – 02:41 WIB

jpnn.com - PALEMBANG - Keberangkatan Calon Jemaah Haji (Calhaj) Gelombang II Embarkasi Palembang kembali dimulai. Sebanyak 450 calhaj yang tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 10 bertolak dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Madinah. Dalam keberangkatan kloter 10 pukul 16.40 WIB, kemarin, asap yang diduga berasal dari sejumlah titik hotspot mengepung pesawat yang ditumpangi tamu Allah ini. 

Meski kepekatan asap kian menebal, namun Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar mengaku, hingga saat ini belum ada laporan mengenai apapun termasuk kendala asap yang terjadi di Sumsel. 

BACA JUGA: Titik Api di Kotim Terus Bertambah

"Gelombang kedua sudah dimulai. Saat ini, kloter 10 sudah berangkat ke Madinah. Tidak ada laporan dan persoalan. Tentunya kalau ada hal yang mengganggu, laporan pasti masuk ke kita (kementerian)," ujar Nasaruddin usai memberikan pembinaan kepada pegawai lingkungan Kementerian Agama Provinsi Sumsel di Aula Pusat Informasi Haji, Palembang, kemarin. 

Ia juga mengklarifikasi soal keluhan calhaj Indonesia terkait pemondokan yang mereka tinggali selama di Madinah. Menurutnya, untuk mengukur tingkat kepuasan orang tentunya berbeda dan subjektif. Meski demikian, ia menjamin, jika kondisi pemondokan yang ada, masih jauh lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya. "Sangat berbeda tentunya kepuasan itu. Apalagi kalau kita bandingkan dengan kondisi rumah kita sendiri," tegas dia. 

BACA JUGA: 6.535 Pelamar Perebutkan 137 Kuota CPNS

Termasuk keputusan yang diterima oleh calhaj Indonesia lantaran ada yang menginap diluar ring satu Madinah, Nasaruddin mengaku telah berkoordinasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi mengenai hal ini. Pihak Kedutaan Besar sendiri telah menerima kompensasi berupa penyediaan transportasi terhadap jemaah yang terpaksa tinggal di pemondokan di luar Markaziyah. 

"Untuk di Madinah sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan. Semuanya sudah beres. Yang kita waspadai justru pemondokan di Mekah mengingat akan banyak sekali orang yang menunaikan rukun Islam ke lima tersebut," paparnya. 

BACA JUGA: Ombak Tinggi Bikin Harga Ikan Laut Melambung

Kendati musim haji ini termasuk dalam Haji Akbar, Nasaruddin mengaku, hingga gelombang ke dua berjalan, jumlah jemaah haji yang wafat di tanah suci Mekah masih sedikit, ketimbang tahun sebelumnya. "Kalau dulu, bisa lebih dari satu kloter. Setelah kita lakukan pemeriksaan dan pengawasan ketat selama di Indonesia, alhamdulillah, jemaah haji yang wafat terus berkurang," imbuh dia. 

Ia pun mengimbau agar calhaj tetap menjaga kesehatan serta membawa sendiri keperluan obat-obatan, baik selama di Madinah maupun di Mekah. Saat ini, suhu di negara penghasil minyak terbesar di dunia tersebut mencapai 42 derajat celcius. "Memang disana (Mekah), tenaga dokter termasuk suplai obat-obatan tetap kita berikan. Tapi tetap, obat yang dirasakan perlu tetap diabwa. Kami minta yang belum berangkat untuk hemat energi serta perbanyak mengkonsumsi minum air putih," pintanya. 

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel Hambali menegaskan, untuk kloter 10 yang telah diberangkatkan kemarin, terdiri atas Kabupaten Banyuasi sebanyak 78 calhaj, KBIH Almukaromah 23 calhaj, KBIH Kabah 87 calhaj, Iqro 61 calhaj, Kabupaten Prabumulih sebanyak 198 calhaj serta Non KBIH sebanyak 3 calhaj. Selama di Mekah mereka akan tinggal di pemondokan Syisyah Maktab 29 No Rumah D-12. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Dapat Mobil Dinas, Anggota Dewan Kecewa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler