Salah satu senator di Australia mengkritik pemerintah Australia yang memberikan visa kepada politisi Geert Wilders asal Belanda yang kerap memberikan pernyataan kontroversi. Sementara izin masuk bagi Troy Newman, tokoh yang menentang tindakan aborsi ditolak.


Visa masuk Australia untuk politisi Belanda beraliran kanan, Geert Wilders, telah disetujui. Foto: Reuters.
Geert Wilders adalah politisi asal Belanda yang dikenal dengan pandangan anti-Islam. Pengajuan visanya untuk berkunjung ke Australia telah disetujui.

BACA JUGA: Walikota Geelong Dikecam Kenakan T-Shirt Bergambarkan Madonna Telanjang

Rencananya, Wilders akan menjadi salah satu pembicara dalam peluncuran partai politik baru yang diberi nama Australia Liberty Alliance.

Sementara beberapa hari sebelumnya, Troy Newman, tokoh anti aborsi dideportasi ke Amerika Serikat saat ia berkunjung ke Australia karena visanya ditolak oleh Menteri Imigrasi Peter Dutton.

Salah satu senator, John Madigan mengatakan bahwa pemerintah Australia telah menetapkan preseden yang berbahaya dalam penolakkan visa.

"Sistem di negara kita sekarang ini sepertinya adalah jika opini Anda tidak sesuai dengan opini yang berlaku, maka kita tidak memilikinya [hak beropini]," ujar Senator Madigan.

BACA JUGA: Industri Trepang Komersil Dihidupkan Kembali Oleh Komunitas Aborigin

"Kami seharusnya demokratis... negara toleran," tegasnya. "Seharusnya Australia menjadi tempat dimana orang bisa bebas mengekspresikan pendapat dan idenya, tapi sekarang hanya beberapa orang saja yang mungkin bisa beropini."

Senator lainnya, David Leyonhjelm mendukung hak, baik untuk Wilders atau Newman melakukan perjalanan ke Australia.

Sebelumnya ada kekhawatiran dengan kehadiran politisi asal Belanda tersebut, karena dianggap bisa memicu meningkatnya sentimen anti-Islam di Australia. 

BACA JUGA: Mantan Penderita Depresi Kembangkan Program P3K Kesehatan Mental di Seluruh Dunia

Sentimen ini semakin muncul setelah adalah insiden penembakan di Paramatta, New South Wales, oleh seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang dilaporkan telah mengunjungi masjid sebelum menembak mati seorang pekerja di kantor polisi.

Tetapi Senator Leyonhjelm mengatakan Wilders tidak akan bertanggung jawab atas tindakan yang mungkin akan terjadi setelah kehadirannya di Australia.

"Termasuk dalam kebebasan berbicara adalah mendengar pandangan yang tidak ingin kita dengar," kata Senator Leyonhjelm.

"Ini adalah prinsip yang sangat penting ... tidak bisa dibatasi hanya untuk hal yang sepertinya hanya ingin kita dengar."

Menurutnya, Wilders kadang memiliki pendapat yang valid, kadang juga melampaui batas, tetapi ia memiliki hak untuk didengar dan warga pun tidak harus selalu mendengarnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Festival Indonesia Jadi Ikon Budaya Ibu Kota Australia

Berita Terkait