Pembiayaan Pertanian Dorong Penguatan Kapasitas Petani

Kamis, 06 Oktober 2022 – 04:12 WIB
Workshop bertajuk ‘Mensiasati Krisis Pangan Global dengan Meminimalisir Risiko Produksi Pangan Melalui Pembiayaan Pertanian’ di Jakarta, Rabu (5/10). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) sejak beberapa tahun terakhir melaksanakan berbagai program untuk mengantisipasi krisis pangan.

Salah satu program yang sudah berjalan, yakni The Development of Integrated Farming System in Upland Area (Upland).

BACA JUGA: 3 Jurus Kementan Antisipasi Krisis Pangan Global

Upland ialah program kerja sama antara Indonesia dengan IFAD (International Fund for Agricultural Development).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa lewat Upland, ribuan petani yang melaksanakan aktivitas pertaniannya di dataran tinggi amat terbantu.

BACA JUGA: 2 WN China Petinggi Perusahaan Batu Bara Dibantai Pakai Parang

Fokus dari kegiatan Upland ialah pengembangan pertanian yang komprehensif dari on-farm sampai dengan off-farm berdasarkan value chain.

“Value chain ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi,” ujar SYL -sapaan Syahrul Yasin Limpo- dalam sambutannya secara tertulis pada acara pembukaan workshop bertajuk ‘Mensiasati Krisis Pangan Global dengan Meminimalisir Risiko Produksi Pangan Melalui Pembiayaan Pertanian’ di Jakarta, Rabu (5/10).

BACA JUGA: Apa Alasan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Gugat Cerai Dedi Mulyadi? Ini

“Caranya melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan,” lanjut SYL.

Dalam rangka memberikan informasi publik terkait isu global krisis pangan, Direkotrat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian melaksanakan workshop pertanian.

Mengambil tajuk ‘Mensiasati Krisis Pangan Global dengan Meminimalisir Risiko Produksi Pangan Melalui Pembiayaan Pertanian, workshop digelar selama tiga hari, terhitung hari ini (5/10) hingga Jumat mendatang.

Manajer Upland Project Faraka Sari memaparkan workshop nantinya akan membahas banyak aspek. Di antaranya tentang KUR, Resiko terhadap produksi pangan, pengembangan keuangan inklusif dalam pembangunan pangan dan pertanian, serta asuransi pertanian.

“Intinya adalah bagaimana menciptakan solusi dari krisis pangan ini, melalui skema pembiayaan pertanian,” kata Faraka seusai acara pembukaan.

Dia menjelaskan kalau projek Upland disambut antusias banyak pihak karena membangun pertanian dari hulu ke hilir. Terutama di dataran tinggi yang bisa ditanam apa saja, mulai dari padi, kopi, dan berbagai macam sayuran.

"Sehingga bagaimana potensi-potensi tadi bisa diangkat dengan program ini dalam rangka mengatasi krisis global," katanya.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan program Upland sangat bagus sekali karena menunjukan adanya sinergitas antara pemerintah pusat melalui Kementan dengan pemerintah daerah serta para petani di daerah.

"Menariknya, projek Upland ini dianggarkan dulu oleh pemerintah daerah dalam APBD setelah itu di-reimburse. Hulu ke hilir terbantu," katanya.

"Kalau seandainya program kita baik, baru dikasih duit. Sistem ini bagus sekali karena memberikan dorongan secara teknokratik bagaimana kita juga serius melakukan program itu," katanya

Menurut dia, dampaknya luar biasa bagi Kabupaten Garut. Dengan adanya program Upland ini bisa melakukan sinergitas dari mulai hilir sampai hulu.

"Termasuk pemasaran kami pun sekarang ditugaskan oleh Kementan dalam bidang kentang. Sekarang kita sudah akan mengirim ke Aceh dan ke mana-mana dengan koordinasi Kementan. Jadi, bibit kentang yang dihasilkan dari program Upland ini disebar ke seluruh Indonesia dan hasilnya dari benih itu adalah bersertifikat yang nanti, kan, kita tidak sembarangan. Jadi, program ini bagus," katanya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjadi Ledakan di Permukiman Jakarta Utara, Bum!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler