Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Diperiksa Polisi

Sabtu, 22 Februari 2020 – 17:37 WIB
Petugas melakukan penyisiran untuk mencari sejumlah siswa SMPN 1 Turi Sleman yang tenggelam di Kali Sempor, Jumat (21/2). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp

jpnn.com, SLEMAN - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta memeriksa enam orang terkait kegiatan susur sungai Sempor yang mengakibatkan ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman DIY hanyut, Jumat (21/2).

"Kami sudah melakukan pemeriksaan, meskipun di lapangan juga masih melakukan operasi pencarian yang belum ketemu," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto di SMPN 1 Turi, Sleman, Sabtu (22/2).

BACA JUGA: Begini Pengakuan Kepala SMPN 1 Turi Sleman

Menurut Yuliyanto, sudah ada enam orang yang diperiksa terkait insiden itu. Mereka terdiri atas unsur kwartir daerah berkaitan dengan standar operasional prosedur (SOP) kegiatan pramuka dengan risiko tinggi, serta para pembina pramuka yang ikut serta dalam kegiatan susur sungai.

"Sementara yang diperiksa ada enam orang. Hasil pemeriksaan belum bisa saya sampaikan," kata dia.

BACA JUGA: Mbah Mijan Sampai Merinding Membaca Kabar Itu

Yuliyanto mengatakan bahwa proses pemeriksaan akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Pihaknya juga belum bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu.

"Tidak buru-buru karena mereka yang diperiksa jelas statusnya, yakni guru di sekolah itu dan keberadaannya. Semuanya memungkinkan jadi tersangka. Ini masih pemeriksaan, jadi bukan hanya dari pembina, muridnya juga akan diperiksa, tetapi sementara murid masih trauma," pungkasnya.

BACA JUGA: Pengakuan Siswa SMPN 1 Turi Sleman: Teman Hanyut, Guru yang Menolong Juga

Data Pusdalops BPBD DIY hingga Sabtu (22/2) pukul 11.45 WIB mencatat total murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka.

Sementara itu, perkembangan terkini murid yang menjadi korban meninggal berjumlah delapan murid dan dua lainnya belum terkonfirmasi.

Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan terluka. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler