jpnn.com, SLEMAN - Kegiatan susur sungai Sempor yang dilakukan SMPN 1 Turi Sleman, Jumat (21/2) berujung petaka.
Hingga Sabtu (22/2) pagi, data BPBD DIY menyebutkan tujuh siswa meninggal. Total siswa yang mengikuti kegiatan sebanyak 249 orang yang terdiri dari 124 siswa kelas VII dan 125 siswa kelas VIII.
BACA JUGA: 7 Nama Siswa SMPN 1 Turi Sleman yang Meninggal dalam Insiden Susur Sungai
Dari insiden tersebut, 216 siswa selamat, 23 orang terluka, tujuh siswa meninggal dan tiga lainnya masih dicari.
Salah satu siswa yang selamat, Nursyifa Nadhillah (14 tahun), saat diwawancarai Radar Jogja di lokasi kejadian mengatakan, hanya lima guru yang mendampingi kegiatan dan ada beberapa kakak kelas yang ikut.
BACA JUGA: Ratusan Siswa SMP Hanyut, Bupati Sleman: Sekolah Sangat Ceroboh
BACA JUGA: Virus Corona Menggila, Bagaimana Nasib Proyek Jalur Sutra Tiongkok?
Dia menuturkan, saat berangkat susur sungai, cuaca sudah mendung nyaris hujan.
Saat itu, lanjutnya, jalan susur sungai dengan berpegangan tangan dengan teman-teman. Namun, tiba-tiba air datang dari atas kemudian ada teman yang hanyut.
“Teman tersebut langsung ditolong guru, tetapi guru tersebut juga ikut hanyut,” ujarnya, Jumat (21/2).
Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan peringatan keras kepada pihak SMPN 1 Turi. Menurutnya, kegiatan susur sungai merupakan preseden buruk. Terlebih kegiatan ini tak diimbangi dengan pertimbangan cuaca selama musim penghujan.
“Peringatan kepada sekolah, karena ini kecerobohan yang fatal. Mengawali kegiatan dalam kondisi tak bersahabat. Pelajaran sangat mahal dan ini menjadi duka untuk kita semua,” katanya di posko evakuasi gabungan Donokerto Turi, Jumat (21/2). (radarjogja/antara)
Tuntutan Massa Aksi 212:
Redaktur & Reporter : Adek