ADA yang menduga ketika para pemuka agama mendeklarasikan perlawanan terhadap kebohongan, awal Januari lalu, hanya ditujukan kepada rezim Susilo Bambang Yudhoyono yang memang banyak bohongnyaAda juga yang mengira semua itu lebih banyak unsur politiknya ketimbang urusan moralnya.
Kini semua dugaan itu secara otomatis bisa ditepis
BACA JUGA: Pemimpin yang Menipu Rakyat
Terbukti sudah bahwa gugatan para pemuka agama terhadap kebohonan pemimpin nasional itu lebih banyak urusan moralnya ketimbang politiknyaBACA JUGA: Buruk Citra Bom Ditebar
Dikira berbohong itu benar menurut agama, dan legal.Alhamdulillah, aparat hukum kita masih mendengarkan seruan para pemuka agama
Memang, yang dikejar dan dijebloskan ke dalam sel masih para pembohong kecil seperti Selly “penipu cantik” Yustiawati, yang berhasil mengumpulkan puluhan juta rupiah dari kebohongan yang diprakteknya selama beberapa tahun
BACA JUGA: WikiLeaks, Tsunami, Korupsi
Atau Rahmat Sulistyo, preman Cibubur (dekat Cikeas) yang sukses membohongi Umar dengan menyamar sebagai perempuan bernama Fransiska Anastasya Octaviany alias IchaDan Umar terpesona hingga mau mengawini lelaki ini.Pembohong yang agak lumayan besar yang berhasil diringkus polisi, tentu saja, Melinda Danuardja alias Melinda Dee alias Inong MelindaDulu, konon Melinda biasa-biasa sajaTapi setelah melakukan operasi plastik, wajahnya menjadi tampak cantik, dan payudaranya yang jadi montok dibicaraan banyak sekali orang.
Begitulah, gara-gara Melinda ketahuan membobol nasabah bank tempat dia bekerja selama 20 tahun, paling tidak Rp 20 milyar, kita jadi lupa bahwa di negeri ini masih banyak sekali pembohong yang telah merugikan rakyat, baik moril maupun materiilDan masih aman-aman sajaBeberapa di antaranya, konon, yang rekeningnya dibobol Melinda!
Tapi skandal yang terjadi di Citibank, memang sangat fenomenalBenar-benar mencerminkan “real Indonesia” di bawah kepemimpinan Presiden Yudhoyono!
Ada sejumlah orang yang rekeningnya dibobol milyaran rupiah, tapi tetap santai dan menutup diri, tidak mau lapor sebagai orang yang dirugikanMakanya selama bertahun-tahun, Melinda nyaman hidup bermewah-mewah dengan kendaraan sangat mahal yang dibeli dari hasil kebohongannya.
Sementara ada sejumlah nasabah yang tak sanggup bayar cicilan kartu kredit jutaan rupiah, lalu dikejar-kejar, diintimidasi dan diancam debt collector yang dibayar CitibankIrzen Octa, Sekjen Partai Pemersatu Bangsa, adalah salah seorang nasabah yang naas itu, yang akhirnya tewas setelah dianiaya debt collector Citibank yang sangar itu, konon di ruang penyiksaan khusus nasabah yang bandel bayar utang.
Padahal, kita percaya, orang-orang kecil kalau berhutang semangatnya tinggi untuk mengembalikan utangnyaCuma akibat perekonomian rakyat dilepas bebas oleh rezim ini, seolah bukan tanggungjawab pemerintah, sehingga banyak yang mati terjepit, kemampuan bayar utang menjadi nihil.
Akibatnya, seperti pernah diungkap para peneliti ekonomi rakyat, pilihan masyarakat Indonesia untuk survive tinggal “berutang, mengurangi makan, atau bunuh diri”Padahal berutang risikonya juga bisa tewas seperti dialami IrzenAtau bunuh diri karena frustrasi diancam debt collector seperti dialami pasangan pedagang bahan bangunan di BogorMengurangi makan juga bisa juga sampai ke ajal.
Sementara para pembohong besar, tetap bercokol di singgasananyaMemainkan kekuasaan sambil terus merampok uang rakyat...! [***]
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi atau Konspirasi?
Redaktur : Tim Redaksi