BOSTON - Pelaku Bom Boston ternyata bukanlah orang yang asing bagi pihak FBI. Karena, salah satu dari mereka pernah diinterogasi oleh pihak keamanan tersebut pada 2011. Kala itu dia sudah dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan terorisme di negara lain. Namun setelah diperiksa, FBI tidak bisa membuktikan kecurigaannya. Dia pun dilepaskan.
Pelaku yang diperiksa dua tahun lalu itu adalah Tamerlan Tsarnaev yang tewas dalam drama penangkapan Jumat (19/4) dini hari waktu setempat. Dia adalah kakak Dzokhar Tsarnaev, pembon kedua yang berhasil ditangkap hidup-hidup.
"Pemeriksaan itu merupakan permintaan dari pemerintah asing yang mencurigainya," kata seorang sumber agen FBI seperti yang dilansir CNN.
Masih menurut sumber yang sama, perilaku Tamerlan berubah drastis sejak 2010. Bahkan kala itu, dia sempat bersiap meninggalkan Amerika Serikat (AS) untuk pergi ke suatu negara dan akan bergabung dengan kelompok ekstrimis.
Permintaan pemeriksaan itu didasarkan pada informasi bahwa ia adalah seorang penganut Islam radikal dan mukmin yang kuat,
Namun saat ditanya negara mana yang akan ditujunya itu, anggota FBI yang tidak ingin disebutkan namanya itu enggan membebernya. Yang jelas, kata dia, aparat mengambil sejumlah langkah untuk menelusuri kecurigaannya itu. Misalnya dengan memeriksa riwayat perjalan Tamerlan, mengecek database dan mencari rekam jejaknya di dunia maya.
Selain itu, FBI juga memeriksa beberapa anggota keluarganya. "Tapi FBI tidak menemukan aktivitas terorisme apapun, baik di dalam maupun di luar negeri. Hasil tersebut lantas diberikan kepada pemerintah asing di musim panas 2011," katanya.
Sementara itu, di Rusia, kedua orang tua Tamerlan dan Dzokhar kepada Russia Today mengakui bahwa FBI pernah mendatangi mereka anak-anaknya. "Saya mendengar sendiri FBI bertanya kepada Tamerlan 'Kami tahu yang anda baca, apa yang anda minum, apa yang anda makan. Jadi kemana anda pergi?" kata ayah Tamerlan, Anzor Tsarnaev menirukan petugas.
Zubeidat Tsarnaeva kepada Russia Today bahwa FBI telah memeriksa Tamerlan selama tiga sampai lima tahun. "Mereka tahu apa yang dia lakukan, situs apa yang sedang berkunjung. Mereka mengikuti setiap gerakannya, namun hari ini mereka mengatakan ini adalah aksi teroris," katanya. (mas/dil/jpnn)
Pelaku yang diperiksa dua tahun lalu itu adalah Tamerlan Tsarnaev yang tewas dalam drama penangkapan Jumat (19/4) dini hari waktu setempat. Dia adalah kakak Dzokhar Tsarnaev, pembon kedua yang berhasil ditangkap hidup-hidup.
"Pemeriksaan itu merupakan permintaan dari pemerintah asing yang mencurigainya," kata seorang sumber agen FBI seperti yang dilansir CNN.
Masih menurut sumber yang sama, perilaku Tamerlan berubah drastis sejak 2010. Bahkan kala itu, dia sempat bersiap meninggalkan Amerika Serikat (AS) untuk pergi ke suatu negara dan akan bergabung dengan kelompok ekstrimis.
Permintaan pemeriksaan itu didasarkan pada informasi bahwa ia adalah seorang penganut Islam radikal dan mukmin yang kuat,
Namun saat ditanya negara mana yang akan ditujunya itu, anggota FBI yang tidak ingin disebutkan namanya itu enggan membebernya. Yang jelas, kata dia, aparat mengambil sejumlah langkah untuk menelusuri kecurigaannya itu. Misalnya dengan memeriksa riwayat perjalan Tamerlan, mengecek database dan mencari rekam jejaknya di dunia maya.
Selain itu, FBI juga memeriksa beberapa anggota keluarganya. "Tapi FBI tidak menemukan aktivitas terorisme apapun, baik di dalam maupun di luar negeri. Hasil tersebut lantas diberikan kepada pemerintah asing di musim panas 2011," katanya.
Sementara itu, di Rusia, kedua orang tua Tamerlan dan Dzokhar kepada Russia Today mengakui bahwa FBI pernah mendatangi mereka anak-anaknya. "Saya mendengar sendiri FBI bertanya kepada Tamerlan 'Kami tahu yang anda baca, apa yang anda minum, apa yang anda makan. Jadi kemana anda pergi?" kata ayah Tamerlan, Anzor Tsarnaev menirukan petugas.
Zubeidat Tsarnaeva kepada Russia Today bahwa FBI telah memeriksa Tamerlan selama tiga sampai lima tahun. "Mereka tahu apa yang dia lakukan, situs apa yang sedang berkunjung. Mereka mengikuti setiap gerakannya, namun hari ini mereka mengatakan ini adalah aksi teroris," katanya. (mas/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto Pelaku Bom Boston Saat Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi