Pemborong Ditemukan Tewas dengan Leher Dililit Kabel

Jumat, 20 Januari 2012 – 05:41 WIB

JAMBI - Warga Lorong Anggrek, RT 22, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, yang sehari-hari bekerja sebagai pemborong bangunan, Bunarso (70), Kamis (19/1), sekitar pukul 13.00, ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya. Kondisi korban saat ditemukan sudah dalam keadaaan membusuk. Pada tubuh korban ditemukan luka tusuk dan jeratan pada leher akibat kabel.

Ketua RT 22, Mulyono mengatakan, dia belum mengetahui penyebab  pasti kematian warganya itu. Namun beberapa waktu lalu, dia mengetahui korban memiliki masalah keluarga. Korban sering cekcok dengan istrinya, berujung dengan pengusiran istri dan anak-anaknya dari rumah.

Bahkan, beberapa hari lalu korban terlihat oleh warga membawa seorang tamu ke dalam rumah. Setelah itu korban tak terlihat lagi ke luar rumah. “Ada yang berkunjung, kita tidak tahu identitasnya,” jelas Mulyono.

Ayu, puteri korban, ketika tiba di lokasi kejadian tampak histeris. Gadis manis itu shock, tubuhnya lemas, sehingga harus dibopong kerabat hingga tenang. Salah satu putra korban yang namanya enggan disebutkan mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban, Senin malam (16/1) lalu, sempat mengontak Ayu, dan meminta Ayu untuk datang ke rumah mengambil uang biaya kuliah. “Adik saya ke sana pada hari Selasa, pintu tidak dibuka, kemudian adik langsung pulang,” ujarnya.

Dari pantauan di lapangan, rumah tempat penemuan mayat Bunarso dipasangi garis polisi. Selain itu, juga dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim identifikasi. Belum diketahui pasti penyebab kematian Bunarso. Namun ada dugaan korban memang akibat dibunuh. Sebab, pada salah satu kamar yang berada di bagian depan rumah, ditemukan bercak darah.

Kapolsekta Jambi Selatan Kompol Ali Sadikin mengatakan,  pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian korban. “Kita menduga korban sudah tewas  dua hari lalu, penyebab dan motifnya masih kita selidiki,” kata Ali.

Pada leher dan dagu korban ditemukan luka jeratan dan kabel listrik. Namun untuk memastikan korban tewas akibat dibunuh, polisi masih menunggu hasil visum. Selain itu, pihaknya juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti dodos dan bantal yang penuh bercak darah. “Dugaan sementara korban diseret dari dalam kamar ke bagian dapur,” pungkasnya.

Katanya, korban pertama kali ditemukan keluarga, Endang, pada pukul 13.00. Saat itu Endang hendak bertamu ke rumah korban. Sesampainya di rumah korban, saksi melihat korban sudah tewas di dapur rumah. Lalu Endang memberi tahu peristiwa itu kepada saudaranya Isdianto dan Sadimin yang sedang mendodos sawit. Lalu kedua saksi memberitahukan peritiwa itu kepada Ketua RT setempat dan menghubungi pihak kepolisian.

Terang Ali, saat mayat korban ditemukan, pada leher terdapat jeratan dengan menggunakan kabel listrik NYY 2,5 MM warna merah sebanyak 4 kali lilitan.

Selain itu, petugas juga menemukan luka tusuk sepanjang 3 cm, lebar 2 cm serta kedalaman 1,5 cm serta tulang pipi patah. Sedangkan teliga sebelah kiri korban putus dengan sabetan sepanjang 3 cm, lebar 2 cm. Tengkorak kepala belakang kiri patah. “Korban telah kita bawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum oleh dr Putera dan tim Ident,” ujarnya.(jai/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambil Merampok Minum Bir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler