jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Arief Sulistyanto mengaku kesulitan memburu pembuat video porno anak-anak yang melibatkan tersangka pelaku bisnis video porno Deden Martakusumah (28).
Salah satu alasannya adalah wajah di video porno yang diperankan anak-anak itu tidak jelas dan hanya terdengar suaranya saja. Namun, Arief menyatakan bahwa pihaknya masih terus meneliti.
BACA JUGA: Black Laporkan Suami Anggota DPR
"Kami masih sulit menemukan pelaku pembuatnya, karena gambar di video mukanya tidak terlihat," kata Arief di Bareskrim Polri, Senin (3/3).
Menurutnya, saat ini penyidikan masih difokuskan pada penuntasan kasus yang melibatkan Deden Martakusumah (28) sebagai tersangka itu. "Kita masih fokuskan penyidikan kasus ini, dia mengaku masih sendiri," katanya lagi.
BACA JUGA: Kerugian Pembobolan ATM Lebih Rp 1,2 Miliar
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Rahmad Wibowo mengatakan, Deden Martakusumah (28) awalnya jijik melihat video porno yang diperankan anak-anak.
Pelaku mengaku awalnya mencari video-video porno di internet dan mengetahui bahwa pemerannya adalah ada yang anak-anak. Tapi, kata dia, pelaku tetap mengumpulkan link video itu ke situs yang dikelolanya, kemudian dijual lagi karena butuh uang.
BACA JUGA: Enam Warga Malaysia Pembobol Uang ATM Ditangkap
"Dia (pelaku) sendiri jijik melihatnya, tapi karena dia butuh duit tetap dilakukan," kata Rahmad. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukun Cabul Suka Olesi Minyak ke Payudara Korbannya
Redaktur : Tim Redaksi