Pembubaran Petral Dianggap Tutupi Kegagalan Benahi Tata Niaga Migas

Sabtu, 25 April 2015 – 18:48 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Rencana pembubaran PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) disebut-sebut hanya untuk menutupi ketidakberhasilan pemerintah dalam membenahi sistem tata cara pengadaan dan tata niaga migas. Selama ini, pemerintah beralasan pembubaran Petral untuk memotong rantai menjamurnya para mafia migas.  

"Saat ini yang harus diperbaiki itu adalah sistem tata cara pengadaan dan tata niaga migas, bukan mengganti wadah seperti pembubaran Petral dan menggantinya dengan ISC (Integrated Supply Chain). Jadi penutupan Petral ini saya lihat hanya sebatas pencitraan saja," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean kepada JPNN.com, Sabtu (25/4).

BACA JUGA: Waskita Terbitkan Right Issue Rp 5,3 T untuk Danai Tol di Bali

Di satu sisi, Ferdinand sepakat bahwa keberadaan Petral menjadi sarang mafia yang harus diberantas. Namun, setelah pengadaan minyak dihibahkan kepada ISC, menurut Ferdinand upaya tersebut seperti memindahkan mafia migas agar berpindah dari Petral.

"Petral itu benar sarang mafia, tapi kan saat ini pengadaan minyak sudah ditangani ISC bukan lagi oleh Petral. Justru di situlah intinya, pemerintah gagal membenahi sistem akhirnya membubarkan. Sepanjang sistem tidak diubah, percuma membubarkan Petral dan mengalihkan ke ISC," tutur Ferdinand.

BACA JUGA: Curigai Pembubaran Petral Demi Muluskan Premium Diganti Pertalite

"Kasarnya, mau bunuh tikus satu, rumahnya yang dibakar. Melihat permasalahan migas tidak boleh sepotong-potong, dan masalah bukan pada wadahnya, tapi pada sistemnya," imbuh dia.(chi/jpnn)

 

BACA JUGA: Bangun Tol di Bali, Waskita Karya Siapkan Rp 35 T

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Ini Bilang Petral Jangan Dibubarkan, Asal...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler