Pembunuh Bayaran Diupah Rp1 Juta

Jumat, 22 Juni 2012 – 08:12 WIB

LHOKSEUMAWE - Kasus penembakan warga Meunasah Panggoi, Nasrul Mahyar (27), yang berprofesi sebagai mekanik mobil akhirnya terungkap.  Bahkan dalam hitungan 17 hari pasca kejadian, petugas reskrim Polres Lhokseumawe telah menangkap seorang pelaku penembakan, Edi Saputra (21). Tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena berusaha kabur di areal persawahan, Desa Krueng Seupeng, Kuta Makmur, Aceh Utara.
 
Informasi yang diperoleh wartawan Rakyat Aceh (Grup JPNN), berdasarkan hasil lidik pihak reskrim, pelaku penembakan mengarah pada Edi Saputra dan seorang temannya. Selanjutnya diketahui setelah penembakan, Edi sempat bersembunyi di Desa Krueng Seupeng, Kuta Makmur, Aceh Utara.

Dalam keterangan Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Supriadi, sejak pukul 03.00 wib personilnya telah melakukan pengendapan, di lokasi persembunyian sang pembunuh bayaran.  Setelah dipastikan bahwa tersangka berada di rumah, tim langsung melakukan penggrebekan sekitar pukul 08.00 wib.

“Pada saat kita grebek, dua orang yang berada di rumah tersebut berusaha kabur. Bahkan Adi coba melakukan perlawanan, dengan melepaskan tembakan ke arah petugas. Melihat ini tim langsung melakukan upaya pelumpuhan,” terang Kasat.

Personil polisi melihat ada seseorang yang terjatuh di areal persawahan. Saat didekati, ternyata Edi Saputra sudah terkapar dan satu temannya lolos. Dalam penggeledahan di tubuhnya, ada temuan sepucuk senpi jenis colt SNW bersama 29 butir amunisi.

“Tersangka langsung kita bawa ke Rumah Sakit untuk diobati luka tembaknya pada betis kanan. Kini  dia  dan bb sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,”jelas Supriadi.

Pada pemeriksaan awal, tersangka kepada petugas mengaku dirinya yang melakukan penembakan terhadap Nasrul Mahyar warga Panggoi awal Juni lalu.  Aksi itu dilakukannya atas permintaan temannya yang kini menjadi buronan petugas Polres Lhokseumawe.

“Tersangka mengaku kalau penembakan dilakukan olehnya bersama temannya di Desa Paloh Dayah.  Dia diberikan uang Rp 1 juta untuk menjadi eksekutor terhadap dua pengendara yang ditembaknya hari lalu. Kini petugas sedang mengejar seorang pelaku lainnya  yang identitasnya sudah dikantongi,”tegas kasat reskrim.

Dari pemeriksaan sementara, Edi mengaku nekat jadi pembunuh bayaran karena dapat upah Rp1 juta. "Teman saya yang nyuruh nembak bongkeng, karena dia merasa kesal terus dipukuli. Si BOngkeng itu mantan GAM, sering menganiaya teman saya tersebut. Tapi saat saya tembak, malah yang kena orang lain. Setelah mengeksekusi kami lalu kabur dan sembunyi berpindah-pindah tempat," kata Edi.

Sedangkan pernyataan Kasat, Bongkeng awalnya disebut kabur padahal sudah diamankan terlebih dulu. "Bongkeng kami jadikan saksi kunci utama, karena mengetahui peristiwa penembakan. Keselamatan jiwanya terancam dan terpaksa disembunyikan, sebelum tersangka ini ditangkap," pungkas Kasat. (agt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Oknum Polisi Curi Rokok, Ya.. Dipecatlah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler