jpnn.com, BOGOR - Pelaku pembunuhan siswi SD bernama Fira Angela Nurhidayah, 8, di Kampung Cinangka, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya menyerahkan diri ke polisi, Rabu (3/7).
Pelaku berinisial HR, 30, menyerahkan diri setelah sempat bersembunyi ke kampung halamannya di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Diduga Begal, Tiga Pemuda Diamankan
Kepada polisi, HR mengakui telah menghabisi nyawa Fira, yang merupakan cucu pemilik kontrakan tempatnya selama ini tinggal di Megamendung, Kabupaten Bogor.
BACA JUGA: Tiga Hari Hilang, Bocah 8 Tahun di Bogor Ditemukan Tewas dalam Kontrakan
BACA JUGA: Tiga Hari Hilang, Bocah 8 Tahun di Bogor Ditemukan Tewas dalam Kontrakan
"Iya benar, HR menyerahkan diri ke Polsek Moga sore tadi," kata Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi, Rabu (3/7).
Diberitakan sebelumnya, sejak jasad Fira Angela ditemukan tewas dalam kontrakan, Selasa (2/7), polisi sudah mencurigai HR sebagai pelakunya.
BACA JUGA: Jalan Mayor Oking Citeureup Bogor jadi Tempat Favorit PSK
Sebab, HR yang bekerja sebagai tukang bubur merupakan penghuni kontrakan tempat bocah 8 tahun itu ditemukan tak bernyawa. Saat jasad Fira ditemukan, HR juga menghilang.
Sebelum ditemukan tewas, Fira menghilang saat sedang bermain tak jauh dari kediamannya di Kampung Cinangka, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung pada Sabtu (29/6) sore.
BACA JUGA: Zahra Tewas Tenggelam di Danau Perumahan Regency
Menurut keterangan seorang keluarganya, Agus, Fira hilang saat hendak bermain ke sebuah kolam yang berada dekat dengan rumahnya, sekitar pukul 16.00 WIB.
Pukul 17.00 WIB nenek Fira mencarinya namun tak ditemukan. Atas kejadian itu, neneknya melaporkan kepada orang tua sang anak untuk sama-sama mencari keberadaannya.
BACA JUGA: Tragis, Adi Syahputra dan Burung Peliharaannya Tewas Tersengat Listrik
Meski seluruh lokasi telah diperiksa, bocah itu tak juga ditemukan. Hingga pada akhirnya pihak keluarga melaporkan ke Mapolsek Megamendung.
Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, Selasa (2/7) malam, bocah 8 tahun itu ditemukan tak bernyawa di bak mandi salah satu kontrakan yang tak jauh dari kediaman neneknya.
Kakek Fira, Didin mengatakan, sebelum jasad cucunya ditemukan, beberapa anak-anak mengaku mencium bau tak sedap dari dalam kamar kontrakan HR.
Penasaran, Didin pun meminta izin kepada kakak iparnya yang kebetulan pemilik kontrakan untuk membuka kamar HR. “Saya minta pintu itu dibuka untuk mengecek karena ada kecurigaan dari kamar kontrakan itu,” ujarnya.
Saat itu, kakak ipar Didin, meminta dia untuk menunggu HR pulang. Sebab khawatir ada ayam yang ditaruh di dalam lupa tak terbawa sehingga membusuk.
BACA JUGA: Kaget, Pemotor Tewas Terlindas Truk di Cikarang
Kebetulan HR si penyewa kontrakan, berprofesi sebagai tukang bubur. Namun karena tak ada kabar, pintu dibuka paksa dengan cara didobrak.
“Saat terbuka saya cari bersama kakak ipar. Ternyata bau busuk dari kamar mandi. Di sana ada selimut yang mencurigakan. Ketika dibuka ternyata ada jasad cucu saya,” ungkap Didin.
Temuan jasad cucu tercintanya itu membuat Didin menaruh curiga kepada HR. Musababnya, laki-laki yang baru lima bulan mengontrak berprofesi sebagai tukang bubur keliling itu tak terlihat lagi batang hidungnya sejak Minggu (30/6).
“Kecurigaan itu muncul saat hari Sabtu, karena dia yang biasanya pergi pamitan ke saya tapi kemarin tidak, dan di hari Minggu saya mulai curiga karena dia tidak ada lagi,” kata Didin. (pin/gal/d)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diantar ke Sekolah, Siswi Asal Bogor Dilaporkan Hilang
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti