jpnn.com, PALEMBANG - Jajaran Polrestabes Palembang menggelar rekonstruksi pembunuhan sadis calon pengantin Adi Saputra di Kertapati, Palembang, Sumsel, Kamis (12/3).
Rekonstruksi peristiwa yang terjadi pada 13 Februari lalu, itu diperankan langsung oleh tersangka Mainta Riksa.
BACA JUGA: Istri Ketahuan Selingkuh, Suami Malah Berbuat Nekat di Kamar Mereka
Dalam rekonstruksi yang berlangsung di halaman Mapolrestabes Palembang itu, tersangka memeragakan 12 adegan pembunuhan terhadap korban.
Di mana adegan utama saat tersangka satu kali menusukkan sebilah pisau ke tubuh korban dalam posisi tangan berpangku di dada, hingga korban mengalami tiga luka tusuk, dua di tangan dan satu di perut.
BACA JUGA: Berita Duka, Irfan Ramadhani Meninggal Dunia, Korban hanya Sanggup Bertahan Tiga Hari
Setelah rekonstruksi selama 30 menit itu, tersangka langsung digiring ke sel tahanan. Tampak keluarga korban yang juga menyaksikan jalannya rekonstruksi, memelototi tersangka yang berjalan dengan pengawalan ketat petugas.
Namun tersangka membalas tatapan tajam keluarga korban dengan senyuman. Nurhayati, ibunda korban mengatakan, pihak keluarga mempercayakan penanganan kasus ini pada pihak berwajib.
BACA JUGA: Remaja Cewek 14 Tahun Itu Ternyata Dihabisi Tiga Pria Dewasa, Begini Kronologinya
“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada kepolisian yang pasti bekerja profesional,” kata Nurhayati.
Ia juga menyayangkan sikap tersangka yang seolah merasa tak bersalah melakukan pembunuhan.
“Setelah rekonstruksi malah senyum-senyum. Manusia macam apa itu,” kata Nurhayati dengan nada kesal.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono mengatakan, rekonstruksi ini untuk menguatkan fakta penyidikan dan melengkapi berkas pembunuhan yang akan segera diserahkan ke pengadilan.
“Dari hasil rekonstruksi, bahwa tersangka secara sah dan meyakinkan membunuh korban,”
Diketahui sebelumnya, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi tak jauh dari kediaman korban di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati pada Kamis (13/2/2020) petang sekira pukul 17.30.
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku pergi ke rumahnya dan mengaku kepada pihak keluarga telah membunuh korban.
“Saya minta kepada keluarga agar diantar ke Polsek Kertapati,” kata Riksa saat diperiksa di Mapolrestabes Palembang, Jumat (14/2/2020) petang.
Mendengar informasi pelaku menyerahkan diri, Team Khusus Anti Bandit (Tekab) 134 Satreskrim Polrestabes Palembang menjemput pelaku pada Kamis malam sekira pukul 23.00.
Kepada petugas, pelaku mengaku sakit hati pada korban karena sering diejek ustaz gadungan.
“Memang saya akui dulu saya nakal. Setelah hijrah, saya sering diejek korban. Kalau saya lewat, dia suka bilang ‘Pak Ustaz, ayo makan gorengan. Mau ke mana Pak Ustaz?’ Macam-macam ejekan dia ke saya,” kata Riksa.
“Dia (korban) itu maksudnya mau nyebut saya ustaz gadungan karena dulu saya nakal seperti dia. Saya sudah ingatkan dia berkali-kali berhentilah meledek saya, tetapi dia masih saja,” imbuh pria 33 tahun ini.
Kekesalan Riksa makin memuncak ketika Syamsul, ayah korban mengancam akan menganiayanya.
Kekesalan Syamsul, kata Riksa, karena ia pernah membacok korban sekitar dua bulan lalu.
“Pernah sekitar dua bulan lalu, saya bacok korban karena saya sakit hati. Bapaknya korban marah sama saya sampai hari ini,” ungkap Riksa.
Saat ayah korban mengancam akan memukulnya, Riksa mengaku berlari ke sebuah lorong dekat rumah korban. Di sanalah ia menjumpai korban sedang duduk-duduk bersama warga lainnya. Melihat korban sedang duduk, timbul niat Riksa untuk menghabisi nyawa korban.
“Anak sama bapak memusuhi saya. Waktu saya lihat korban, nah ini dia saya habisi saja,” ujar Riksa yang pernah dua kali dipenjara karena kasus begal ini.
Tanpa pikir panjang, ia pun lalu menghujamkan sebilah pisau ke tubuh korban yang sedang duduk dalam posisi kedua tangan berpangku di dada. Akibatnya, korban tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di lengan dan perut.
BACA JUGA: Innalillahi, Brigpol Angga Kurniawan Meninggal Dunia secara Mengenaskan
“Saya tusuk korban pakai pisau yang memang saya siapkan. Karena anak sama bapak ini selalu membahayakan saya,” ungkap Riksa.(jal)
Redaktur & Reporter : Budi