jpnn.com, PALUTA - Polisi akhirnya berhasil meringkus Khairul pembunuh nazir masjid H Adam Nur Harahap, 65, di Gunung Tua, Padanglawas Utara (Paluta), Selasa (18/9).
Hanya penyesalan yang tersisa. Apalagi, korban selalu datang ke mimpinya selama masa pelariannya.
BACA JUGA: Pembunuh WN Tiongkok di Hotel Telah Kabur ke Luar Negeri
“Korban sering datang ke mimpiku. Korban nangis ke aku bang. Aku menyesal,” sebut Khairul Anwar saat edaran pers di Mapolres Tapanuli Selatan, Selasa (18/9/2018).
Khairul merupakan bapak dari seorang anak yang masih berumur lima bulan. Seharinya dia bekerja sebagai pedagang sayur membantu orangtuanya di Pasar Gunung Tua, Paluta.
BACA JUGA: Sadis, S Tega Bunuh Kekasih Gay-nya
Dan sampai saat ini, pria yang mendapat dua luka tembak di betis dua kakinya, belum sekalipun ditemui keluarganya.
Dengan menekuk wajah, Khairul kemudian menceritakan semula tindakannya tega menyerang nazir masjid yang merupakan orangtua paruh baya itu.
BACA JUGA: Polisi Akui Bahagia Tak Terlibat Pembunuhan Bripka Faisal
Menurut Khairul, sehari sebelum melakukan penyerangan pada korban, Senin (10/9) lalu, dia sudah habis menghisap tiga ukuran pasta lem cap kambing di areal masjid.
“Saat itu saya sudah habis tiga (lem kambing),” ujar Khairul.
Saat kejadian, korban memergokinya usai menghisap lem di lantai dua masjid Al-Hilal. Memang, dia terlebih dahulu menggondol isi kotak amal di lantai satu masjid itu.
Karena panik dan masih berada di bawah pengaruh lem, dia langsung menyerang korban menggunakan kaca. Korban pun terkapar dengan sekujur luka sayat pada bagian wajah. Korban yang terkapar sekarat ditinggal begitu saja di dalam masjid.
“Saya lihat dia (korban) mau ambil kain, saya langsung ambil kaca dan memukulnya,” ujarnya.
Selanjutnya, Khairul ditangkap petugas Satreskrim Polres Tapanuli Selatan di Jalan Williem Iskandar, Sadabuan, Padangsidimpuan, pada Jumat (14/9).
Sebelumnya, polisi juga lebih dulu menyisir daerah tempat tinggalnya di Desa Huta Padang, Kecamatan Psp Hutaimbaru.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Iqbal mengatakan, pengungkapan kasus ini sekaligus menepis isu yang sempat beredar bahwa pembunuhan nazir masjid tersebut dilatarbelakangi SARA.
“Jadi itu tidak benar. Ini murni tindak pidana pembunuhan, tidak terkait SARA. Dia membunuh korban karena ketahuan menghisap lem di areal masjid,” kata Iqbal.
Atas perbuatannya ini, Khairul dikenakan pasal 365 ayat 3 subsider 362 dan 351 ayat 3 junto 65 subsider 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Sebelumnya, Nazir Masjid Al-Hilal Guntung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), H Adam Nur Harahap (65), ditemukan di lantai dua masjid dengan luka lebam dan sayatan di bagian wajahnya, Senin (10/9) sore.
Korban yang diduga dianiaya orang tak dikenal (OTK) itu, akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada Selasa (11/9) sore sekira pukul 16.00 WIB.
Informasi yang dihimpun Metro Tabagsel dari salah satu keluarga yang datang di RSUD Kota Padangsidimpuan, menyebut, awalnya warga curiga dengan ketidakhadiran korban saat sholat dzuhur pada Senin itu.
Terlebih saat itu, sholat diiringi dengan sholat jenazah. Usai prosesi pemakaman salahsatu warga itu, korban juga masih tak terlihat di lingkungan warga sekitar maupun di masjid yang sehari-hari diurus korban.
Tiba waktu Ashar, Azan di Masjid itu pun diisi oleh anak korban. Hingga Maghrib tiba, warga mulai kehilangan dan mencari. Lalu, mereka memeriksa di lantai dua masjid itu. Alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan tubuh korban tergeletak kritis dengan luka parah.
Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Kota Padangsidimpuan. Di rumah sakit berplat merah itu, korban masih bernafas, namun tak sadarkan diri. Kemudian korban dirawat di Intensive Care Unit (ICU) rumahsakit umum itu.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Korban akhirnya pergi untuk selamanya pada pukul 16.00 WIB. (san/mtbag/JPG/nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandro Akhirnya Ditemukan, Kondisinya Membusuk di Kebun
Redaktur & Reporter : Budi