Pembunuh Timses Diringkus

Disinyalir Dendam Keluarga Pernah Diperkosa

Kamis, 05 Juli 2012 – 09:06 WIB

KUTACANE - Selang empat hari diburon petugas Polres Aceh Tenggara, Nafsin (55) akhirnya diringkus. Pria paruh baya tersebut ditenggarai menjadi pelaku tunggal pembantaian sadis, terhadap Zainal Abidin (60). Korban tewas dengan kondisi kepala nyaris terpenggal. Usai dibunuh bahkan mayatnya diseret dan dibuang ke dalam parit.

Antara tersangka dan korban diketahui saling bertetangga, di Desa Mendabe, Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara. Ia tak berkutik saat kediaman kerabatnya terkepung petugas, kemarin sore. Selanjutnya menyerahkan diri tanpa syarat dan langsung dijebloskan ke sel tahanan.

Informasi digali Metro Aceh (Grup JPNN) menyebutkan, antara Nafsin dan Zainal ternyata juga memiliki hubungan darah alias masih bersepupu dekat. Sedangkan motif dibalik pembunuhan ini, diduga kuat karena dendam kesumat.

"Tersangka dendam karena keluarganya ada yang diperkosa Zainal. Ada yang bilang, bahwa pelaku mencabuli anak Nafsin. Meski sudah didamaikan perangkat gampong, namun ternyata kemarahan itu tak kunjung padam. Ibarat api dalam sekam dan puncaknya terjadi kemarin sore," kata sumber Metro Aceh.

Nafsin sendiri diringkus dari Desa Lawe Pakam, Kecamatan Babul Makmur. Ia dijemput petugas Polres Aceh Tenggara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut keterangan dihimpun, aksi jagal tersebut tak ada perencanaannya. Pasalnya, setelah Nafsin pulang berladang, saat menuju rumah berpapasan dengan korban di tengah jalan.

Seketika itu juga darahnya mendidih, lalu mengayunkan parang yang ditinting ke arah leher Zainal. Tim sukses dari salah satu calon Bupati Aceh Tenggara ini tak sempat melawan, lalu terkapar di tanah. Usai memastikan sang sepupu tak bernyawa, jenazah buru-buru diseret dari TKP sekira 50 meter dan dibuang ke dalam parit. Di sekitar temuan mayat, polisi menemukan barang bukti berupa sebilah parang.

Terkait kasus kemarin, Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara Iptu Benito masih menolak mengatakan motif pembunuhan karena Pilkada dan dendam lama. Perwira pangkat garis kuning dua di pundaknya ini mengatakan, agar wartawan menunda konfirmasi setelah pam aksi demo selesai dilakukan pihaknya. (amn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SMP Minta Digarap Empat Lelaki


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler