jpnn.com - BATAM - Para orangtua atau wali murid di Kota Batam, Kepri, mengaku mulai resah dalam beberapa hari terakhir ini. Soalnya sudah hampir satu minggu, polisi belum juga berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang masih berkeliaran di kota Batam.
Penjahat kriminal yang dimaksud para orangtua adalah pelaku pembunuhan terhadap tiga perempuan muda cantik dalam kurun waktu empat bulan terakhir masih berkeliaran.
BACA JUGA: Menyedihkan, Bocah 14 Tahun Kepergok Gituin Balita di WC
Keresahan itu telah mereka sampaikan langsung kepada Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Sabtu (2/10) kemarin.
Hal itu juga dibenarkan Komisioner KPPAD, Erry Syahrial saat dikonfirmasi Batam Pos (JPNN Group), kemarin. Ia mengaku banyak menerima telepon dari orangtua siswi yang resah dengan kasus pembunuhan belakangan ini yang korbannya wanita muda, termasuk pelajar.
BACA JUGA: EDAN, sembilan Pelajar Ini Bobol Rumah Tetangganya
“Kami sering berkomunikasi dengan para orangtua melalui telepon maupun radio. Mereka sangat resah dengan kejadian ini dan mempertanyakan keamanan anaknya,” kata Erry, Sabtu (3/10) siang.
Ia mengatakan keresahan para orang tua tersebut harus direspon pihak kepolisian dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Ia sendiri berharap Pemko untuk menjalankan program kota layak anak, seperti penghargaan yang didapatkan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
BACA JUGA: Sukurin! Aniaya Pacar, Bakal 2 Tahun di Penjara
“Dengan penghargaan itu, Pemko haus merealisasi kota ini benar-benar layak dan ramah terhadap anak, seperti kemanan dan kenyamanan,” terangnya.
Menurut Erry, keamanan anak di Batam jauh dibandingkan Kota besar lainnya. Seperti tidak adanya penyediaan transportasi khusus kepada anak dan insfrastruktur jalan khusus.
“Contohnya saja, tidak ada angkutan khusus bagi anak. Semuanya menggunakan kendaraan pribadi,” tegasnya.
Ia menambahkan kemanan anak juga tak lepas dari peran orangtua. Dengan kejadian pembunuhan yang menimpa anak tersebut, Erry beharap orang tua lebih mengindahkan keselamatan anak mereka.
“Korbannya anak-anak yang berkendara sendiri. Orangtua harus memberikan edukasi dan mengawasi anak mereka,” himbaunya.
Erry berharap pihak kepolisian juga harus bergerak cepat untuk menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut. Selain itu, meningkatkan kemanan di jalanan dan sekitar lokasi rawan kejahatan.
“Kita mendukung kerja polisi untuk segera menangkap pelakunya. Kalau tidak, bisa terus bertambah korbannya,” ujarnya.
Seperti diberitakan, dalam empat bulan terakhir empat wanita muda dibunuh di Batam. Satu sudah terungkap, tiga masih proses. Tiga kasus terbaru yakni pembunuhan Anggi–SPG di BCS Mall di Bukit Dangas, Sekupang. Kemudian Chintya–pegantin baru yang ditemukan tewas di selokan tak jauh dari Hotel Vista, dan Dian Milena Trisna Afiefah alias Nia, siswi SMAN 1 Batam yang ditemukan tewas di hutan Seiladi.
Sebelumnya, Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin menegaskan polisi sudah melakukan antisipasi untuk mencegah kasus serupa dengan menggelar patroli 24 jam non stop. Polisi juga dibantu TNI.
Namun Asep juga mengimbau orangtua sebaiknya mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. Begitupun dengan guru, agar memastikan betul setiap orang yang menjemput anak didiknya benar-benar orangtua atau orang yang dipercaya oleh orangtua siswa.
“Mari sama-sama menjaga keamanan anak-anak kita. Polisi akan terus bekerja keras menciptakan keamanan dan ketertiban,” ujar Asep saat berkunjung ke redaksi Batam Pos, pekan lalu. (opi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berisik, Ditegur, Tak Terima, Pemilik Konter Ponsel Ini pun Bonyok
Redaktur : Tim Redaksi