Pemda Lain Perlu Belajar dari Pak Ganjar, Tidak Larut dalam Kesedihan, Bangkitkan Ekonomi

Kamis, 14 Mei 2020 – 14:28 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memakai kaus bertulisan unik. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menaruh perhatian khusus pada sektor ekonomi selama pandemi covid-19.

Bahkan diam-diam, Ganjar telah membuat sebuah gerakan baru untuk optimalisasi membangkitkan ekonomi di Jawa Tengah.

BACA JUGA: Keren, Pak Ganjar Pakai Tukang Pos dan Aplikasi untuk Mengirim Bansos pada Warga

Menggandeng sejumlah e-Commerce raksasa nasional, Ganjar ternyata mempersiapkan sebuah program dalam rangka mengembalikan kebangkitan ekonomi Jateng.

Pembicaraan dengan para pemilik e-Commerce nasional itu sedang gencar dilakukan Ganjar dalam seminggu terakhir.

BACA JUGA: Ganjar Beri Bantuan Rp 2,3 Miliar untuk Puluhan Ribu Santri di Ponpes

Beberapa waktu lalu, Ganjar telah ngobrol dengan Tokopedia. Siang ini, Ganjar juga ngobrol dengan pengelola e-commerce lain yakni BliBli.com.

Kemudian rencananya, dalam waktu dekat pria berambut putih tersebut juga menghubungi Bukalapak untuk membicarakan hal yang sama.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kritik Keras FPI, PPPK yang Sabar ya, Ternyata Erick Thohir tak Bahagia

"Kami sedang melakukan identifikasi dan assesment termasuk menyiapkan pasca pandemi ini. Para pelaku UKM, pemudik dan masyarakat terdampak kami data untuk mencatat apakah mereka bisa dioptimalkan dalam industri kreatif," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya pada Kamis (14/5).

Dari segi anggaran, Ganjar juga mengatakan sudah memutuskan bahwa APBD 2021 adalah APBD pertolongan.

Anggaran yang ada akan dioptimalkan untuk melakukan rescue akibat dampak COVID-19.

"Sudah dipastikan, angka kemiskinan pasti bertambah, pengangguran juga bertambah. Maka kita harus menstimulus lahirnya kekuatan ekonomi baru di masyarakat. Ini membutuhkan kreasi," terangnya.

Pemprov Jateng sedang merancang politik anggaran untuk membantu masyarakat terdampak akibat wabah berbahaya tersebut.

Jika memang bantuan dalam bentuk uang tidak diperbolehkan, maka bantuan hibah barang akan dilakukan agar memudahkan pelaku industri berkarya.

Selain sarana prasarana, mereka para pelaku UKM dan masyarakat terdampak yang ingin menggeluti industri kreatif ini, lanjut Ganjar, butuh pelatihan dan pendampingan.

Untuk itu, pihaknya saat ini gencar melakukan chanelling dengan pihak-pihak yang mampu memenuhi kebutuhan itu.

"Siapa yang melatih dan mendampingi, saya carikan mereka yang sudah berpengalaman. Maka saya undang sejumlah Unicorn dan e-Commerce raksasa nasional itu untuk ngobrol, kemarin sudah dengan Tokopedia, hari ini dengan BliBli dan besok dengan Bukalapak agar mereka bisa sharing," tegasnya.

Selain ilmu dan pengalaman, digandengnya sejumlah e-Commerce besar itu, menurut Ganjar, juga penting untuk pemasaran.

Nantinya, produk-produk hasil UKM dam masyarakat terdampak bisa ditampung dalam platform itu.

"Kemarin sudah ada yang menawarkan siap membantu. Kalau pelaku UKM Jateng dan masyarakat terdampak yang ingin jualan melalui platform_nya, akan diberikan kemudahan berupa _free ongkir. Ini kan sangat menarik, bisa meringankan dan bisa membuat industri kreatif dan industri kecil Jateng kembali terangkat," tegasnya.

Menurut Ganjar kini saatnya melakukan penataan ekonomi di Jateng. Menurutnya, masyarakat tidak boleh larut dalam kesedihan akibat COVID-19.

"Soal kesehatan kan sudah, sosial sudah dan bantuan juga sudah berjalan. Tentu dengan segala kekurangan dan catatannya. Maka pararel dengan itu, saya langsung cepat masuk sektor ekonomi agar segera ada lompatan-lompatan," ucapnya.

Selain melakukan identifikasi di tingkat bawah, Ganjar juga melakukan pengecekan terhadap industri besar yang masih bertahan. Mereka yang masih bisa ekspor akan didorong habis-habisan dengan sejumlah insentif yang diberikan.

"Kami sudah bicara dengan Kemenlu dan Kemendag agar mendorong ekspor ke negara-negara yang sekarang sudah dibuka kembali. Negara-negara yang dulu jadi importir kita, kita dorong dan siap supply secepatnya," tegasnya.

Sementara bagi usaha menengah ke bawah hingga usaha kecil, sejumlah program disiapkan untuk mengembalikan semangatnya dan menghidupkan kembali mereka.

Gerakan membeli antarteman, antarkenalan dan gerakan bangga memakai produk dalam negeri juga akan didorong menjadi tren agar kreatif baru muncul.

"Termasuk saya dorong masyarakat untuk menerapkan normal baru dalam kehidupan. Kita kampanyekan betul penggunaan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Kalau semua itu dilakukan, maka kehidupan normal baru yang memang sudah menjadi tuntutan ini bisa berjalan. Ekonomi bisa berjalan dan protokol kesehatan tetap diterapkan," pungkasnya.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler