jpnn.com, MEDAN - Pemecatan dua asisten pelatih PSMS Medan, Muhamad Yusuf Prasetyo alias Yoyok dan Suwanda ternyata tanpa sepengetahuan sang manajer, Tengku Edryansyah Rendy.
Seperti diketahui keduanya didepak tanpa komunikasi lebih dulu, termasuk tanpa koordinasi dengan pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman.
BACA JUGA: Suporter Desak CEO, Sekum dan Manajer PSMS Segera Hengkang
Namun, pemecatan keduanya sudah lebih dulu di-blow up CEO PSMS, di hadapan media, Jumat (8/6) malam.
“Saya kaget. Karena belum diberitahu soal rencana pemecatan Coach Wanda dan Coach Yoyok. Saya baru tahu, ada seseorang yang kasih tahu beberapa saat pengumuman itu,” ujarnya, kepada pojoksatu, Minggu (10/6) malam
BACA JUGA: Pemain Incaran Persija di Putaran Kedua dari Amerika Latin
Pun dia menegaskan sejatinya kurang setuju dengan keputusan itu. “Saya gimana ya, kurang setuju. Tapi, saya ini kan bagian dari tim, saya enggak mau mencampuri (keputusan manajemen pengurus),” lanjutnya.
Selama inipun dikatakannya, hubungan sesama tim pelatih tidak bermasalah. Itulah mengapa Rendy-sapaan akrabnya, mengaku terkejut, terlebih dengan cara pendepakkan kedua asisten pelatih Djadjang Nurdjaman itu.
BACA JUGA: Pemain Persija Bakal Jalani Tes Fisik Usai Libur Lebaran
“Kami baik-baik saja di tim pelatih. Kami enggak ada masalah. Enggak ada sedikitpun masalah. Harusnya pemecatan itu disampaikan dulu secara langsung kepada orangnya,” tambahnya.
Pemuda 26 tahun inipun mengatakan sebenarnya tidak mau kehilangan keduanya. “Tapi mau bagaimana sudah terjadi. Apalagi, Coach Yoyok sudah sakit hati, dan keputusannya bulat tidak menunggu pembicaraan lanjutan, enggak bisa dibujuk lagi. Kalau Coach Wanda masih menunggu konfirmasi,” jelasnya.
Diapun berharap dengan perombakan yang sudah terjadi ini, PSMS bisa jauh lebih baik. “Ini sudah terjadi, semoga ke depan ada perubahan dan PSMS bisa menang di pertandingan berikutnya,” pungkasnya. (nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kas Komdis PSSI Bertambah Rp 430 Juta Usai Sidang 6 Juni
Redaktur & Reporter : Budi