JAKARTA - Kementrian Pertanian (Kementan) akhirnya mengumumkan bahwa PT Daya Merry Persada (DMP) sebagai pemenang lelang proyek pengadaan dekomposer dan pupuk hayati cair senilai Rp 81 miliar. Selama ini, PT DMP yang diduga dibekingi oleh pentolan Badan Anggaran (Banggar) DPR itu juga disebut-sebut pernah digunakan oleh M Nazaruddin untuk mengerjakan proyek di Universitas Sriwijaya, Palembang.
“Pemenangnya PT Daya Merry Persada, sudah diumumkan," kata Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian Suprapti saat dihubungi wartawan, Jumat (6/7).
Menurutnya, jika ada pihak yang mempersoalkan keputusan panitia lelang maka masih ada masa sanggah setelah pengumuman pemenang lelang kemarin. "Prosedur sanggahan disampaikan ke panitia tender melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik),” imbuhnya.
Sedangkan Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian, Gatot Sumardjo Irianto malah mengaku terkejut dengan menangnya PT DMP. Terlebih lagi ketika ditanya tentang informasi bahwa PT DMP diduga tidak beres. “Saya nggak tahu perusahaan itu, kaget saja karena ada dugaan terkait perusahaan pemenang tender itu," kata Gatot.
Meski demikian Gatot menegaskan bahwa pihaknya akan mengecek tentang dugaan adanya beking sehingga PT DMP menjadi pemenang lelang. "Kita kan tidak boleh mengarahkan, itu kewenangan panitia lelang soal penetapan pemenang tender. Tetapi terima kasih ada informasi mengenai dugaan itu, saya akan cek itu,” katanya.
Rencananya, pupuk yang akan diadakan itu bakal disebar ke enam provinsi di luar Jawa, serta sekitar 100 kabupaten/kota yang mengalami degradasi lahan. Namun kabar tak sedap dalam proyek itu muncul terkait dugaan tentang adanya oknum di Banggar yang membekingi salah satu peserta lelang.
Bahkan Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesa untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, menyatakan bahwa seharusnya DPR dengan fungsi pengawasan yang dimiliki mengawasi secara ketat proses tender pupuk senilai Rp 81 miliar di Kementrian Pertanian itu.
Selain itu, Uchok juga meminta KPK menelisik proses tender di kementrian yang dipimpin politisi PKS, Suswono itu."KPK harus bisa masuk lebih dalam ke setiap praktek-praktek tender yang rawan permainan. Kalau ada dugaan orang Banggar bermain, itu sangat mungkin,” kata Uchok.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Telur Terus Naik
Redaktur : Tim Redaksi