Pemerintah Akan Carikan Solusi untuk Calon Siswa Tak Lolos Seleksi PPDB

Kamis, 06 Juni 2019 – 07:00 WIB
Orang tua calon siswa mendaftarkan anaknya dalam seleksi PPDB di SDN 010 Batam Kota, Rabu (15/5/2019). Foto: Cecep Mulyana/batam pos.co.id

jpnn.com, BATAM - Kepala Disdik Batam, Hendri Arulan mengatakan saat ini pihaknya masih berusaha mencari solusi untuk menampung siswa yang tidak lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Dia mengaku tidak bisa mengambil keputusan sendiri terkait siswa yang tidak tertampung ini. Menurutnya, hasil siswa yang tidak tertampung ini akan terlebih dahulu dilaporkan kepada pimpinan daerah.

BACA JUGA: Ombudsman Pastikan Awasi Proses PPDB 2019 Berjalan Lancar Tanpa Pungli

"Ini kan sudah masuk masa cuti. Jadi kemungkinan siap (usai) Lebaran baru dilaporkan pada Pak Wali Kota. Saat ini data jumlah siswa yang tidak tertampung juga masih belum selesai didata, sebab petugas PPDB sudah mulai libur," jelasnya.

Baca: Befri Rahmawan Urung Dapat Remisi Lantaran Tolak Teken Setia pada NKRI

BACA JUGA: Pemerintah Terus Dorong Perbaikan Jasa dan Industri di Batam

Pasca PPDB diumumkan, dia mengaku memang banyak orangtua yang tidak terima. Namun pihaknya sudah berusaha memberikan solusi yang terbaik yaitu mengarahkan ke sekolah swasta. Mereka yang mampu, silahkan coba mendaftar di sekolah swasta saja.

"Solusi lain tengah kami pikirkan. Namun tetap harus menunggu kebijakan dari Pak Wali. Apakah ada penambahan rombel (rombongan belajar) atau seperti apa," ujarnya.

BACA JUGA: Pasar Properti Batam Diprediksi Meningkat Usai Lebaran

Hendri mengaku untuk daya tampung sekolah, semuanya sudah berdasarkan kemampuan sekolah. Pihaknya mencoba untuk menyusun mekanisme pemerataan siswa yang tidak tertampung ini ke sekolah yang masih membutuhkan siswa.

"Jadi akan kami carikan sekolahnya. Mungkin tidak di pilihan pertama maupun kedua. Bisa saja jauh dari rumah, namun ini kan upaya yang bisa kami lakukan. Mereka yang dekat sekolah tentu lebih diprioritaskan untuk diterima sekolah," terang Hendri.

Mengenai banyaknya protes orangtua yang mengaku rumahnya masuk zonasi sekolah namun tidak lolos seleksi, hal ini disebabkan ada banyak pendaftar yang jarak rumahnya mereka lebih dekat dari siswa lainnya.

Baca: Suami Jaksa Cantik Minta Tiga Pejabat Selingkuhan Istrinya Harus Dihukum

"Semua kan sistem yang mengatur. Jadi pasti sudah benar. Kalau protes itu biasa. Mereka yang datang ke kantor juga telah diberikan penjelasan terkait masalah ini," ungkap pria kelahiran Dabo ini.

Persaingan jarak ini yang membuat anak bisa gagal seleksi untuk diterima di dua sekolah yang mereka daftar. Untuk saat ini, pihaknya belum bisa memberikan kejelasan terkait mereka yang tidak diterima tersebut.

"Nantilah menunggu keputusan pimpinan seperti apa. Sebagai pelaksana kami sudah berusaha dengan baik agar PPDB ini sukses. Kalau ada protes itu sudah biasa setiap tahunnya," ucapnya. (jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BP dan Satker PJN Wacanakan Pembuatan Rambu Lalu Lintas Laut di Perairan Barelang


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler