jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito menggelar video conference dengan seluruh jajarannya masing-masing, Selasa (29/11). Ketiga lembaga pemerintahan ini meminta seluruh jajarannya di Indonesia agar bersiap menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.
"Nanti pasti ada mobilisasi masyarakat yang berlibur rayakan Natal dan Tahun Baru. Ini peningkatan konsumsi pangan. Karena libur ada pesta-pesta. Oleh karena itu, kami rapat bersama dengan Menhub, Mendag dan beberapa instansi terkait PUPR, kesehatan, Pertamina, dan Jasa Marga," kata Tito di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: ASN Diminta Tinggalkan Budaya Priyayi
Pada prinsipnya, kata Tito, video conference membahas kesiapan jajaran untuk mengantisipasi dua perayaan tersebut. Seperti memetakan potensi konflik, memobilisasi penduduk, dan permasalahan pangan.
"Untuk kesediaan pangan informasi dari Bulog dan Mendag stoknya aman. Antisipasi lain di Cipali, Pantura, Brexit, kami akan rapat lagi supaya peristiwa yang lalu tidak terulang,” jelas Tito.
BACA JUGA: Hiksss...Kakak Angkat Ahok Sedih, Ini Penyebabnya
Sementara itu, Menhub Budi Karya menjelaskan, pihaknya akan fokus mengawasi transportasi massal seperti angkutan darat, udara, dan laut.
"Dari Kemenhub akan menilik moda angkutan darat, laut, dan udara akan berdayakan untuk kolaborasi dengan angkutan yang ada. Kami lakukan cek kendaraan pesawat, kereta, kapal, dan sebagainya," terang dia.
BACA JUGA: Jokowi: Korpri Harus Netral di Pilkada Serentak
Budi juga mengaku, akan melakukan evaluasi internal untuk mengantisipasi gangguan moda transportasi, sarana, dan prasaranya.
"Hal lain tempat khusus kami kolaborasi lagi. Tahun lalu ada Brexit, kemungkinan kemacetan di Merak, Bakauheni, dan beberapa tempat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," tambah Budi.
Selain itu, mengenai masalah pangan, Mendag Enggartiasto mengklaim bahwa kesediaan pangan negara termasuk kategori aman.
"Stok ketersediaan bahan pokok pangan tidak perlu ada kekhawatiran karena cukup. Beras cukup enam bulan. Rata-rata sampai Februari ketersediaan bahan pokok di luar beras, itu siap," kata Enggartiasto.
Hanya saja, lanjut Enggartiasto, permasalahan mungkin ada pada distribusinya. Menurutnya, macet dan cuaca bisa jadi faktor penghambat pendistribusian.
"Jauh-jauh hari akan dikeluarkan aturan oleh Kemenhub sehingga kami akan sosialisasikan kepada distributor utama agar siapakan diri untuk salurkan barang itu sampai kepada distributor keempat dan kelima sampai pada ke pasar," jelas dia.
Dia juga meminta agar Polri mengawasi adanya mafia pangan yang berupaya menimbun bahan pokok. Enggartiasto meminta agar Polri menindak tegas oknum-oknum yang membuat terhambatnya beras dan bahan pokok lainnya kepada masyarakat.
"Kalau ada indikasi penimbunan kami akan segera koordinasi dengan kepolisian untuk dimintakan agar tidak melakukan itu," tandas dia.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Jokowi di HUT ke-45 Korpri
Redaktur : Tim Redaksi