Pemerintah Berdosa Jika Tidak Memberikan Vaksin Halal Kepada Masyarakat

Rabu, 06 April 2022 – 19:10 WIB
Ilustrasi - Vaksin Halal. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Panja Pengawasan Vaksin Komisi IX DPR-RI, Nur Nadlifah mempertanyakan kemampuan kapasitas produksi vaksin, yang dimiliki oleh PT. Bio farma, sebagai BUMN yang mendapatkan tugas khusus dari pemerintah.

Biofarma pada 2021 mampu memproduksi vaksin Sinovac yang telah mendapatkan fatwa Halal oleh MUI.

BACA JUGA: Terpaut 17 Tahun dengan Kalina Ocktaranny, Ricky Miraza: Dia Memuaskan

Sedangkan untuk program vaksinasi lanjutan (booster), vaksin sinovac tidak termasuk dalam jenis vaksin yang disediakan oleh pemerintah.

"Karena dalam kebijakan kemenkes vaksin sinovac tidak masuk untuk booster, sementara vaksin sinovac ini sudah mendapatkan fatwa Halal. Sementara lagi vaksin sinovac yang dijadikan rekomendasi. Karena vaksin booster (saat ini) semuanya belum disediakan vaksin halal," kata Nadlifah saat Rapat Panja Pengawasan Vaksin dengan Biofarma dan BPOM RI, Rabu (6/4).

BACA JUGA: Anggota Komisi Kesehatan: Vaksin Kedaluwarsa Dibuang Saja, Ganti yang Halal

Pasalnya, saat ditanya ke Kemenkes beralasan produksinya terbatas. Vaksin Sinovac hanya diperuntukkan untuk vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun.

"Kenapa produksinya tidak ditambah? Sehingga booster ini ada pilihan vaksin halalnya. Ini berapa kali saya ulang karena mayoritas masyarakat Indonesia itu muslim. Pemerintah dosa kalau tidak menyediakan vaksin halal," kata Anggota Fraksi PKB ini.

BACA JUGA: Belum Bisa Bertemu dan Susah Hubungi Miyabi, Vicky Prasetyo Sebegitu Getolnya, Pepet Terus Bang!

Hal itu dia sampaikan karena kondisinya saat ini sudah berbeda, tidak sama seperti ketika gelombang varian delta tahun lalu.

Saat itu karena kondisi darurat, vaksin yang tidak mendapatkan fatwa halal pun boleh digunakan.

"Maka dosa pemerintah jika tidak menggunakan vaksin yang sudah mendapatkan fatwa halal. Ini saya ingatkan kita sebagai sesama muslim. Mungkin Bu Penny (Kepala BPOM) dan dari Biofarma bisa memberikan desakan kepada Menkes kasih pilihan. Kalau ternyata masyarakat tidak memilih itu sudah urusannya," tegasnya.

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menjawab terkait kapasitas produksi khusus vaksin covid-19.

Dia menuturkan pihaknya sudah mendedikasikan kapasitas produksi 250 juta dosis per tahun.

"Yang kami produksi optimal sejak mendapatkan CPOB mulai Q1 dan kami produksi terus sampai Oktober 2021 untuk memenuhi target 125 juta dosis di bio farma," jelasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler