Pemerintah Berhemat tapi Sengsarakan Guru

Senin, 07 September 2015 – 13:00 WIB
Guru. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Ketua PB PGRI Sulistyo melontarkan kritik tajam kepada pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Katanya, pemerintah yang sekarang senang berhemat namun menyengsarakan guru.

"Saya dapat informasi kalau salah satu pejabat Kemdikbud berencana menghemat anggaran tunjangan profesi guru. Katanya, dengan penghematan ini akan ada dana 7 triliun yang tersimpan. Bagi saya ini niat yang sangat jahat, karena dengan penghematan pemerintah senang tapi guru teraniaya," beber Sulistyo kepada JPNN, Senin (7/9).

BACA JUGA: Aneh! Masih Kurang 400 Ribu Guru SD tapi Moratorium CPNS

Dia menambahkan, bila pemerintah "menghemat" tunjangan profesi guru, akan terjadi tsunami kecil di Jakarta. Sebab, guru di Jakarta masih banyak yang belum terima tunjangan profesi.

"Menghemat macam apa itu kalau akhirnya ada tunjangan profesi yang disunat‎. Mestinya tunjangan profesi guru harusnya dinaikkkan, pembayarannya juga per bulan. Tapi guru kita kan menerima saja aturan pemerintah. Jadi jangan aneh-aneh lagi pemerintah menangani guru," bebernya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: PGRI: Penyaluran Tunjangan Profesi Guru 2015 Lebih Buruk

 

BACA JUGA: Jumlah Sekolah Negeri di Balikpapan Belum Ideal

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenalkan Pakaian Adat ke Bocah Migran di Tawau Lewat Cerdas Cermat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler