Pemerintah dan BLU CPO Fund Diminta Transparan Kelola Pendanaan Industri Sawit

Kamis, 18 Juni 2015 – 16:55 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan pemerintah akan pentingnya good corporate governance, dalam pengelolaan Badan Layanan Umum Crude Palm Oil (BLU CPO) Fund. CPO Fund merupakan badan yang akan mengelola pendanaan minyak kelapa sawit di Tanah Air.

Indef meminta adanya transparansi seperti seberapa besar penggunaan dana untuk pengembangan biodiesel, penampungangan pengunaan dana hasil pungutan nantinya seperti apa, karena itu semua menjadi titik krusial. "Semangatnya sangat baik untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan beralih kepada penggunaan bahan bakar nabati. Untuk itu, keberadaan BLU akan menjadi penting,” ujar Direktur Indef, Enny Sri Hartati, di Jakarta, Kamis (18/6).

BACA JUGA: Tingkatkan Konektivitas, Garuda Indonesia Gaet Hong Kong Airlines

Enny juga menilai BLU CPO Fund di bawah kepemimpinan Bayu Krisnamukti ini harus bisa mewujudkan pengembangan bahan bakar.

"Pengembangan bahan bakar nabati (BBN) tidak bisa ditumpukan kepada APBN semata, untuk itu harus dicari sumber dana lainnya seperti pembentukan CPO Fund ini. Harus ada governance dalam pengelolaan dana di BLU tersebut sehingga tidak ada penyimpangan dalam penggunaannya. Mekanisme penggunaan dana dan pengembangan BBN menjadi sangat penting didalam BLU tersebut. Meski ini tidaklah mudah,” tandas Enny.

BACA JUGA: Awas, Akan Ada Pejabat Dipecat karena Dwelling Time Tanjung Priok Lambat

Menurut Enny, masih adanya penolakan yang dilakukan oleh pelaku industri hilir kelapa sawit, harus dicarikan solusinya dengan mengajak mereka untuk duduk bersama dan memberikan solusi terhadap keberatan tersebut.

"Bisa saja diberikan pengurangan pungutan atau subsidi kebijakan dalam hal lain. Tentunya setiap kebijakan yang diambil akan nada pihak yang keberatan. Untuk indusitri hilir harus dicarikan solusinya sehingga kebijakan yang bagus ini bisa berjalan," tambahnya.

BACA JUGA: Sekarang Kirim dan Terima Uang Lebih Mudah Lewat Alfamart Saja

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana mengatakan ketergantungan energi kepada negara lain sangat berbahaya karena itu perlu diupayakan untuk memaksimalkan potensi sumber-sumber energi alternatif menggantikan energi fosil. 

Sumber energi alternatif yang cukup banyak dimiliki Indonesia antara lain sawit. Pasokan kelapa sawit Indoensia saat ini sangat melimpah sehingga tidak perlu menambah luas lahan sudah mencukupi kebutuhan. 

“Memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dengan memperhatikan tingkat keekonomian dan meminimalkan penggunaan minyak bumi merupakan prioritas kebijakan pengembangan energi,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Rida Mulyana.
 
Trend produksi CPO yang masih akan terus meningkat, produksi minyak sawit tahun 2011 adalah 22,5 jt ton dan saat ini pasokan bahan baku melimpah, karena Indonesia surplus produksi 70% yang selama ini menjadi andalan ekspor nasional.

Walaupun Indonesia market leader (17%), posisi Indonesia di pasar international relatif lemah, sehingga daya saing Indonesia cenderung menurun, Perlunya penguatan pasar domestik, sehingga Indonesia tidak terlalu tergantung kepada pasar ekspor, salah satu potensi untuk itu adalah biodiesel.
 
Pemerintah telah mencanangkan mandatory BBN sebesar 15 persen tahun ini dan 20 persen untuk tahun 2016 mendatang. Pencampuran 10% tidak mengganggu kinerja mesin dan pencampuran 20% sudah dilakukan test dengan hasil tidak ada permasalahan signifikan.

“Pencampuran ini manfaatnya segudang antara lain, mengurangi ketergantungan terhadap impor solar yang makin tinggi dan akan terus semakin tinggi, campur dengan sawit karena pasokan melimpah, tanpa menambah lahan sawit karena masih melimpah,” kata Rida.
 
Teknologi biodiesel akan terus berkembang, dengan teknologi yang lebih maju biodesel bisa digunakan tanpa pencampuran (100% biodiesel). "Industri mobil bisa melakukan penyesuaian teknologi, di Brasil semua mobil baru menggunakan teknologi FFV (Fuel Flexible Vehicle)," sebut Rida. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Mana Saja Lokasi Program Sejuta Rumah? Ini Jawabnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler