jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai panduan salat Idulfitri 1441 Hijriah pada saat pandemi Covid-19.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah bersama MUI menyosialisasikan dua syarat yang harus dipenuhi dalam panduan tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah Minta Salat Id Tidak Dilaksanakan di Masjid atau Lapangan
Pertama, penyebaran Covid-19 di kawasan itu sudah terkendali pada saat Hari Raya Idulfitri.
Kedua, pelaksanaan salat Idulfitri boleh dilaksanakan jika berada di kawasan terkendali atau yang bebas Covid-19 dan diyakini tidak terdapat penularan.
BACA JUGA: Ditinggal Salat Id, Rumah Hangus Terbakar
Bamsoet, sapaan akrabnya, mendorong pemerintah daerah bekerja sama pemuka agama dalam hal persyaratan salat Idulfitri, serta menerapkan aturan yang tegas terkait panduan dan ketentuan sholat Idulfitri 1441 Hijriah di daerah masing-masing.
"Supaya masyarakat tidak bingung terhadap aturan tersebut, apakah wajib diikuti atau sekedar imbauan saja," paparnya, Selasa (19/5).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anggota TNI Dibunuh, Pesan Habib Rizieq, Indonesia jadi Neraka
Mantan wakil ketua DPR itu mendorong pemda agar salat Idulfitri dilaksanakan di rumah, terutama bagi masyarakat di kawasan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali.
"Ini demi kepentingan keselamatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini," tegasnya.
Bamsoet mengimbau supaya masjid-masjid yang ingin menggelar salat Idulfitri, harus melaporkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, serta berkomitmen dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya potensi penularan.
"Seperti durasi bacaan khotbah, jarak antarumat yang beribadah, pengukuran suhu tubuh sebelum masuk tempat ibadah, dan kewajiban menggunakan masker," ungkapnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy