Pemerintah Dianggap Cueki Nasib Calon Peserta UN di Wilayah Asap

Senin, 26 Oktober 2015 – 17:07 WIB
Ilustrasi Asap. Foto: JPNN

jpnn.com - ‎JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai, pemerintah tidak peka terhadap nasib calon peserta Ujian Nasional yang tinggal di wilayah kabut asap. Sebab, para pelajar masih diminta sekolah demi kelulusan.

“Hasil pantauan FSGI, masih banyak murid diminta tetap belajar di tengah kondisi udara yang tidak sehat dan berbahaya. Sekolah masih dianggap berjalan normal. Banyak murid yang tidak mau diajak pindah atau dievakuasi karena takut tidak naik kelas dan tidak lulus,” ujar Sekjen FSGI Retno Listyarti, Senin (26/10).

BACA JUGA: Bill Gates Bantu Pembangunan 550 Perpustakaan di Indonesia

Retno menyesalkan pernyataan Mendikbud Anies Baswedan yang memastikan anak-anak di wilayah bencana asap tetap bisa smengikuti UN. Saat itu, Anies menjamin pelaksanaan UN di daerah tak akan ditunda.

"Bagaimana bisa UN kalau kabut asap belum hilang. Sebagai bentuk empati terhadap para siswa korban bencana asap, FSGI justru menyerukan agar pemerintah menunda penyelenggaraan UN," sergahnya.

BACA JUGA: Hayo Lho... Kebijakan Pendidikan di Jakarta Dinilai Amburadul

FSGI juga meminta pemerintah daerah menghentikan ancaman tidak mencairkan tunjangan sertifikasi para guru guru di lokasi bencana asap. Sebab, sekolah diliburkan dan proses pembelajaran yang tidak normal bukan kehendak para guru tersebut.

“Karena di Jambi misalnya, para guru diminta untuk melampirkan tugas siswa beserta agenda yang ditandatangani guru dan siswa selama belajar di rumah. Kalau tidak membuat, maka tunjangan sertifikasi tidak akan dicairkan,” urai Retno. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Apa Kata Orang dari Dunia Pendidikan soal Satu Tahun Jokowi-JK?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uji Kompetensi Guru Banjir Protes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler