jpnn.com - JAKARTA- Pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) tidak hanya dikritisi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Organisasi guru lainnya seperti Serikat Guru Jakarta juga melayangkan protes serupa.
Menurut Sekretasi Umum SEGI Jakarta Slamet Maryanto, UKG yang diselenggarakan sejak 2012 tidak pernah digunakan sebagai dasar dalam program upaya peningkatan kualitas guru. Pasalnya, guru hanya diuji tetapi tidak pernah ada tindakan mengatasi kondisi dari hasil UKG.
BACA JUGA: Korban Asap Dievakuasi, Siswa Takut Ketinggalan Pelajaran
"Jika para murid diuji terus tetapi tidak pernah diajar dan tidak pernah dilatih apakah hasilnya akan baik dan meningkatkan kualitas muridnya? Jika guru disuruh ujian terus tapi tidak pernah dilatih skillnya dan diupdate ilmunya apakah akan meningkatkan kualitasnya?," ujar Slamet, Senin (26/10).
Dia menambahkan, guru perlu memperoleh pengembangan profesional melalui pelatihan maupun pengayaan. Namun, pemerintah tetap harus memperhatikan kesejahteraan para guru.
BACA JUGA: Kabut Asap Masih Pekat, Hari Ini Semua Siswa Sekolah Lagi
"Jangan sampai UKG justru malah merugikan guru. Pemerintah harus mengkaji penerapan UKG, hasilnya harus jelas. Jangan hanya dikatakan untuk pemetaan guru saja,” ucap Slamet. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Jadi Bagian Unpad, Ini Harapan Menpora
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Keluarkan Edaran untuk Daerah Terdampak Asap, Ini Isinya...
Redaktur : Tim Redaksi