Ungkapan penolakan dikemukakan lewat aksi unjukrasa yang digelar di depan gedung Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (4/10).
Puluhan massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Pengguna Kereta Api (AMPKAI) dalam aksinya menilai, langkah pemerintah ini sebagai masalah baru. Karena di saat pelayanan yang seharusnya menjadi tangggungjawab belum juga dilakukan dengan maksimal, justru memunculkan masalah yang memberatkan kondisi perekonomian masyarakat.
“Jadi kita menilai dalam hal ini pemerintah harusnya menyelesaikan terlebih dahulu satu persatu masalah yang ada. Jangan justru buat masalah baru dengan menaikkan tarif Commuter Line,"ungkap koordinator aksi, M.Kamil Mony
Dengan dalih perekeretaapian berada di Kementerian Perhubungan, massa meminta agar Menteri Perhubungan EE Mangindaan segera mengambil tindakan yang lebih bijaksana dan lebih pro terhadap rakyat. “Jadi kita minta menteri sebaiknya mengevaluasi terlebih dahulu rencana kenaikan itu. Karena saat ini, kenaikan belum layak dilakukan," ujarnya.
Ditambahkan Kamil, masyarakat pada dasarnya tidak sepenuhnya keberatan atas kenaikan tersebut. Hanya saja, “tentu dalam mengambil sebuah kebijakan, pemerintah seharusnya kan melihat terlebih dahulu secara seksama. Apakah memang selama ini pengguna sudah nyaman dengan fasilitas yang disediakan. Jangan menaikkan begitu saja.”
Sebagaimana diketahui, PT.KAI akhirnya secara resmi menaikkan harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek sejak Senin (1/10) lalu. Dimana besaran kenaikan berkisar Rp2000 untuk semua tujuan. Direktur Operasi PT KCJ Apriyono beralasan, kenaikan terpaksa dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana yang ada. Baik itu mulai dari peninggian peron di tiga stasiun, maupun peningkatan volume angkut. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelantikan Jokowi Terancam Molor
Redaktur : Tim Redaksi