jpnn.com - JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengeluhkan biaya logistik Pelabuhan Indonesia termahal di dunia. Sebab menurut anggota Komisi V DPR, Soehartono, biaya kemahalan pelabuhan Indonesia mencapai 27 persen. Sedangkan di Singapura, Malaysia dan India berkisar 15 persen.
"Ini akibat kurangnya pelabuhan atau sistemnya yang jeblok? Mestinya pemerintah bisa menjelaskan penyebab kemahalan itu," kata Soehartono, kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (20/9).
BACA JUGA: Ayo Menikmati Fashion, Seni dan Budaya di IIHLEC 2016
Dia mencontohkan, proses bongkar-muat di pelabuhan Belawan Kota Medan masih membutuhkan waktu lebih dari lima hari dari yang semestinya dua hari.
"Bahkan di Makassar, yang merupakan gerbang Indonesia Timur, dwelling time sampai tujuh hari. Sementara Tanjung Priok masih tiga hari," ungkapnya.
BACA JUGA: PT Pembangunan Perumahan Optimistis Raih Rp 31 Triliun
Seharusnya, lanjut politikus dari dari daerah pemilihan Provinsi Jawa Timur VIII itu, tiga pelabuhan penting di Jawa dikerahkan secara bersama-sama untuk mengurangi waktu bongkar muat kapal.
"Kontainer itu kan berpusat di Jawa terutama di Jakarta, seharusnya sudah ada pemikiran untuk mengerahkan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya dan Tanjung Priok secara bersama-sama, otomatis dwelling time akan berkurang," tegasnya.
BACA JUGA: Pelindo Marine Service Incar Pasar VLCC di Selat Malaka
Dia mengatakan, seberapa baik manajemennya, tapi kalau arus kapal pembarwa barang melimpah ruah, tetap saja proses bongkar muat barang abnormal.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Strategi Kementerian ESDM Turunkan Harga Gas Industri
Redaktur : Tim Redaksi