jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai rencana pemerintah membentuk holding Badan Usaha Milik Negara memiliki banyak dampak positif bagi kedaulatan energi nasional. Selain bisa meningkatkan efisiensi, juga membuat kemampuan holding bisa lebih besar.
Menurut Komaidi, dengan pembentukan holding, efisiensi jauh meningkat. Sebab, dengan holding akan ada penyatuan infrastruktur antara Pertamina dan Perusahaan Gas Negara.
BACA JUGA: Ini Cara Mencapai Pertumbuhan 5,3 Persen
"Jadi positifnya sangat banyak," katanya, Minggu (5/6).
Komaidi menyatakan, dengan adanya lembaga baru nanti, tentu penugasan akan lebih sederhana dan membuat jauh lebih efisien. “Salah satunya adalah persoalan open access. Jika selama ini selalu bermasalah, maka dengan adanya holding, persoalan itu akan selesai,” ujarnya.
Komaidi juga menilai dengan holding maka kemampuan investasi jauh lebih besar. Karena penggabungan aset akan bisa dimonetisasi. Artinya, bisa menjadi agunan atau jaminan untuk penerbitan obligasi jika ingin melakukan pembiayaan.
Itu sebabnya Komaidi tidak heran, jika saham PGN mengalami rebound ketika pemerintah menggulirkan rencana pembentukan holding. Hal ini terjadi, karena para investor melihat bahwa pembentukan holding memang sangat positif. Apalagi, perencanaan itu dilakukan langsung Kementerian BUMN, sehingga investor semakin mendapat jaminan dari pemerintah.
BACA JUGA: Malaysia Bisa, Indonesia Harus Lebih Bisa!
“Tren saham tersebut juga terjadi di berbagai negara. Karena penyatuan perusahaan akan menjadikan lebih efisien,” lanjutnya.
Dalam konteks itulah Komaidi mengajak semua pihak untuk menyambut baik respons positif tadi. Tidak hanya pemerintah yang harus menyambut baik, tapi juga Pertamina dan PGN.
Pakar energi UGM Fahmy Radhi juga mengatakan, bahwa di tengah persaingan industri migas yang semakin ketat, pembentukan holding BUMN Energi di Indonesia memang menjadi urgen.
Fahmy menegaskan, pembentukan itu diyakini bisa mendorong bisnis holding BUMN energi menjadi lebih kompetitif, memperkuat struktur aset dan modal, serta menjadi lebih efisien.
BACA JUGA: Nah Lho...Pak Jokowi Diminta Harus Intens Blusukan
“Saya setuju holding energi dibentuk. Karena dalam kondisi harga minyak yang selalu menurun, ini memang perlu ditata kembali. Saya setuju, karena bisa mendorong efisiensi akan mendorong akumulasi modal, danakan lebih kompetitif. Ini memang suatu kebutuhan,” kata Fahmy.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Bawang Merah Sudah Keterlaluan
Redaktur : Tim Redaksi