Pemerintah Diminta Seriusi Mobil Esemka

Kamis, 05 Januari 2012 – 17:22 WIB

JAKARTA—Pemerintah diminta untuk lebih tanggap dalam merespon potensi dan kreativitas siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terkiat dengan munculnya mobil Esemka yang menambah daftar prestasi anak bangsa dalam bidang teknologi khususnya otomotif.

“Ini menjadi pelajaran untuk para pemangku kebijakan negeri kita. Dengan modal terbatas, siswa SMK mampu merakit mobil seperti itu. Seharusnya pemerintah langsung tanggap merespon potensi dan kreativitas anak bangsa ini. Jangan dikorbankan hanya karena kepentingan politik,” terang Anggota DPR RI, Jazuli Juwaini di Jakarta, Kamis (5/1).

Menurutnya, industri otomotif dalam negeri tidak bangkit dikarenakan berbagai hambatan terutama di level pengambil kebijakan. Bahkan, lanjut Jazuli, dimungkinkan ada oknum yang selama ini menikmati keuntungan merasa terganggu jika industri dalam negeri bangkit.

"Indonesia punya banyak SDM yang pintar dan kreatif serta diakui di dunia internasional. Contohnya di Honda, Toyota, Ford banyak disainer dan SDM andalannya berasal dari Indonesia.  Protonnya Malaysia saja sampai sekarang belum jelas keuntungannya. Tapi mobil nasional Malaysia tersebut didukung oleh kebijakan pemerintahnya, sama seperti Korea dan Jepang. Pemerintah mereka sangat mendukung kemandirian industri otomotif,” papar Jazuli.
 
Namun begitu, Jazuli juga sepakat jika mobil Esemka ini harus melalui uji kelayakan jika akan diproduksi secara massal. Akan tetapi, terang Jazuli, bukan berarti langsung menghentikan dan tidak mengapresiasi produk yang sudah dihasilkan oleh anak-anak berprestasi ini. “Pemerintah seharusnya memperbaiki dan memfasilitasi peningkatan kualitas mobil tersebut". lanjut Jazuli.

Diketahui, mobil Esemka memiliki kandungan lokal 80 persen, dibuat dan dirakit oleh siswa-siswa SMKN 2 Solo, SMKN 5 Solo, dan SMK Warga Solo yang didampingi oleh Kiat Motor, Klaten. Artinya mobil Esemka benar-benar murni hasil karya anak-anak Indonesia. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jabatan Wakil Menteri Terancam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler