Pemerintah Diminta Sesuaikan Nilai Keekonomian Proyek Pipa Cisem

Senin, 28 September 2020 – 17:24 WIB
Penandatanganan MoU proyek pipa transmisi gas ruas Cisem. Foto: dok. Rekind

jpnn.com, JAKARTA - Proyek pipa transmisi gas ruas Cirebon-Semarang (Cisem) bersiap untuk dikerjakan. Namun, PT Rekayasa Industri (Rekind) berharap agar pemerintah menyesuaikan nilai keekonomian proyek tersebut dengan kondisi saat ini.

Sebab, nilai toll fee yang ditetapkan pada 2006 silam tidak bisa lagi digunakan sebagai dasar keekonomian saat untu untuk menunjang jalannya proyek tersebut.

BACA JUGA: Rekind dan Jo Hyundai Bakal Garap Proyek TPPI Olefin Complex

SVP Corporate Secretary & Legal Rekind Edy Sutrisman mengatakan, situasi pandemi Covid-19 juga mempersulit langkah Rekind bekerja sama dengan investor atau mitra strategis untuk menjalankan proyek Cisem.

“Alokasi dana yang harus disiapkan perusahaan dan toll fee antara 2006 hingga 2020 untuk Proyek Cisem sudah tidak sesuai dengan nilai keekonomian saat ini. Tanpa ada kepastian flow gas minimum yang committed dan penyesuaian tarif toll fee, proyek ini menjadi tidak feasible dan bankable,” kata Edy Sutrisman, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9).

BACA JUGA: Rekind jadi Salah Satu BUMN yang Membantu Pemulihan Ekonomi Covid saat Pandemi Covid-19

Dalam investasi pengerjaan proyek, Rekind berpegang spesifikasi lelang Tanggal 21 Maret 2006. Isinya menegaskan nilai investasi yang harus dikeluarkan Rekind di tahun 2006 sebesar 169,41 juta dolar AS dan toll fee 0,36 dolar AS/MMBTU.

Berdasarkan kajian ulang Rekind melalui eskalasi biaya modal yang berpijak pada inflasi periode 2006-2020, dan hitung-hitungan toll fee yang diperlukan untuk menjaga tingkat pengembalian investasi, ternyata dibutuhkan penambahan biaya modal yang tinggi.

BACA JUGA: PGN Rampungkan Proyek Pipa Gas Mojokerto-Jombang

Selain itu, kata Edy, untuk mempertahankan tingkat pengembalian investasi, toll fee yang diberlakukan pada tahun 2006 sudah tidak dapat digunakan.

Perhitungan tersebut mengacu pada asumsi awal bahwa volume gas yang dialirkan melalui pipa Proyek Cisem bersifat tetap, sejak tahun pertama operasi hingga akhir masa konsesi.

Toll fee yang lebih tinggi juga diperlukan apabila volume gas yang dialirkan lebih rendah atau bersifat cascading (penurunan).

“Dari hasil kajian ini diketahui bahwa Net Present Value (NPV) Proyek Cisem akan bernilai negatif bila tidak ada penyesuaian toll fee,” ungkapnya.

Menurut Edy, dari sebelum pelaksanaan groundbreaking pada 7 Februari 2020 hingga saat ini Rekind telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung agar salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini bisa berjalan optimal sesuai harapan bersama.

Di antaranya, melakukan kerja sama dengan perusahaan shipper melalui penandatanganan perjanjian pra-kontrak berupa Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU), tetapi belum terealisasi menjadi Gas Transport Agreement (GTA) karena beberapa alasan.

"Sebagai bentuk komitmen dan itikad baik Rekind sudah melakukan kegiatan pra proyek sebenarnya dengan menggunakan anggaran kas perusahaan yang antara lain difokuskan untuk kegiatan Front End Engineering Design (FEED), survey jalur pipa, perijinan Amdal dan lain sebagainya,” pungkas Edy. (jlo/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler