Pemerintah Disarankan Perbesar Defisit Anggaran

Senin, 11 Juni 2012 – 20:34 WIB

JAKARTA – Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan ,untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen, pemerintah perlu memperbesar defisit anggaran untuk menambah belanja APBN sebagai stimulus fiskal.

“Upaya agar pertumbuhan tetap kepala 6 perse” bisa dilakukan dengan menambah belanja APBN (stimulus fiskal). Saya sarankan defisit APBN diperbesar menjadi 2,5 persen terhadap PDB,” ujar Tony di Jakarta, Senin (11/6).

Menurutnya, dengan diperbesarnya defisit anggaran maka resikonya menambah utang. Namun, tambahan utang ini dialokasikan untuk tambahan belanja infrastruktur agar dapat menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ia mengatakan pemerintah cukup terlambat menyadari bahwa target yang ditetapkan terlalu tinggi, dimana semula sebesar 6,7 persen lalu dikoreksi menjadi 6,5 persen dan sekarang diprediksikan pemerintah menurun lagi sebesar 0,2 persen.

“Padahal saya sejak akhir tahun 2011 sudah yakin ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh antara 6-6,3 persen,” ungkapnya.

Perlambatan ekonomi ini, tambahnya, karena semua negara termasuk China dan India yang biasanya tumbuh tinggi, saat ini akibat krisis global mengalami perlambatan. “Bagaimana mungkin Indonesia bisa tumbuh diatas tahun lalu (6,5 persen)? Ini tidak  masuk akal, karena ekonomi Indonesia pasti tumbuh dibawah 6,5 persen,”pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun 45 Bandara Baru Hingga 2022


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler