JAKARTA - Mantan Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar berharap banjir yang menenggelamkan Jakarta sejak Kamis (17/1) lalu benar-benar dijadikan bahan evalusasi agar ke depan ada antisipasi yang baik. Sebab, banjir besar bukan kali ini saja terjadi di Ibu Kota.
"Yang penting ke depan, kan sudah ada BKT (banjir kanal timur), itu jalan keluar peninggalan Gubernur Fauzi Bowo. Buktinya sebagian daerah Jakarta Timur sudah tidak banjir lagi. Maka harus dimaksimalkan," kata Patrialis di kawasan Jatinegara, Minggu (20/1).
Komisaris Utama PT BA ini menambahkan, banjir bisa diantisipasi dengan penanganan yang terintegrasi tidak hanya oleh Pemprov DKI Jakarta, tapi juga Kementerian Pekerjaan Umum, Gubernur Banten dan Jawa Barat. Koorinasi dan integrasi itu di antaranya terkait perlunya pembangunan tanggul dan waduk raksasa supaya untuk mengendalikan air yang akan masuk Jakarta.
Menyinggung adanya korban banjir di bantaran Ciliwung yang tak mau direlokasi, Patrialis mengatakan bahwa persoalan itu memang harus ditangani secara terkoordinasi dan terintegrasi. Menurutnya, warga yang tingga di bantaran kali Ciliwung harus diberikan jaminan pasti jika nanti mereka direlokasi.
"Masyarakat diganti untung saja, tidak diganti rugi. Masyarakat harus bersedia meninggalkan rumahnya, tapi harus ganti untung. Seperti China, karena ada sistem ganti untung jadi semua berjalan lancar. Uang negara ini kan untuk rakyat," tegas politisi PAN yang pernah jadi korban banjir Cipinang, tahun 2007 silam.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tender Gedung Baru KPK Dibuka Awal Tahun Ini
Redaktur : Tim Redaksi