jpnn.com, JAKARTA - Para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) diminta getol meraih guru besar (profesor). Untuk mendorong PTKI melakukan akselerasi program guru besar.
“Saya ingin agar para dosen serius meniti karier sampai puncak menjadi guru besar,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Diktis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, Jumat (21/8).
BACA JUGA: Guru Besar Unkris: RUU Cipta Kerja Tak Menghilangkan Kewenangan Daerah
Saat ini, Ditjen Pendidikan Islam mencatat baru ada 508 Guru Besar dari 40.124 dosen PTKI se-Indonesia.
Sebanyak 18.166 adalah dosen PTKIN dan 21.958 PTKIS. Sementara yang telah mencapai Lektor Kepala berjumlah 4.171 orang sebagai syarat ke jenjang guru besar.
BACA JUGA: Puluhan Dosen di Kampus USU Positif Covid-19, Swab Test Massal Langsung Digelar
“Dengan banyaknya guru besar akan mempercepat kualitas PTKI bersaing dengan perguruan tinggi lain, secara nasional bahkan internasional,” tambahnya.
Ramdhani juga meminta Diktis segera mewujudkan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
BACA JUGA: Gadis Diperkosa 30 Pria di Hotel, Menhan hingga Presiden Murka
Itu penting agar problem-problem akreditasi untuk PTKI mendapatkan solusi terbaik.
“LAM sangat diperlukan untuk mempercepat standar kualitas PTKI dan mendapatkan solusi di antara problem-problem akreditasi yang dihadapi,” paparnya.
Program lain yang mendapat perhatian serius Ramdhani ialah penguatan 5.000 Doktor dalam dan luar negeri, pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).
Dirjen Pendis juga menggarisbawahi bantuan sarana prasarana bagi PTKI Swasta.
“Kehadiran kami sangat ditunggu oleh PTKIS dalam memberikan bantuan sarana prasarana pendidikan, dan kami perlu optimalkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim GP melaporkan beberapa program strategis Diktis, di antaranya KIP Kuliah.
"Tahun 2020, kita akan menerima mahasiswa melalui jalur beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah sebanyak 17. 656 orang, tersebar di 58 PTKIN sebanyak 14.656 mahasiswa dan 315 PTKIS sebanyak 3.000 orang,” katanya.
Terkait kelembagaan, Arskal memaparkan ada 40 PTKIN yang berstatus Satker Biasa, 18 PTKIN Berstatus Badan Layanan Umum (BLU), dan 1 PTKIN berstatus PTN-BH yaitu Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Sementara itu, PTKIN yang telah mencapai Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dengan predikat A: 7 lembaga, B: 41 lembaga, C: 6 lembaga dan belum terakreditasi ada 2 lembaga, karena PTKIN baru. Sedangkan pada PTKIS yang telah APT-A: 17 lembaga, APT-B: 140 lembaga, APT-C: 410 lembaga dan belum akreditasi 270 lembaga. Jumlah total PTKI ada 895 lembaga dengan perincian 59 PTKIN dan 837 PTKIS. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad