Pemerintah Dorong Pengembangan Sistem Indonesia National Single Window

Jumat, 05 Juli 2024 – 21:02 WIB
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Foto: dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah membentuk sistem Indonesia National Single Window (INSW) yang dikelola oleh Lembaga National Single Window (LNSW).

Kebijakan itu diambil sebagai langkah penguatan sinergi dan kolaborasi antar Kementerian/Lembaga (K/L) guna efisiensi layanan publik yang terintegrasi serta digitalisasi di bidang ekspor-impor.

BACA JUGA: Bea Cukai Parepare Kawal Ekspor Cangkang Sawit dan Klinker Semen ke Jepang & Australia

Sejalan dengan hal tersebut, sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2018 tentang Indonesia National Single Window, telah diselenggarakan harmonisasi kebijakan dan sinkronisasi proses bisnis antar Kementerian/Lembaga melalui Rapat Koordinasi Dewan Pengarah INSW yang dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (4/07).

Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan dihadiri oleh Kepala Lembaga National Single Window Oza Olavia serta sejumlah pejabat Eselon I dan Eselon II perwakilan 18 Kementerian/Lembaga yang terkait dengan INSW ini bertujuan untuk mendorong penyelesaian isu strategis 2023 serta pembahasan rencana isu strategis 2024.

BACA JUGA: Menyandang Status AEO, PT Bentoel Prima Sukses Ekspor Perdana Sigaret Komersial

“INSW, saya kira sudah sejak 2006 yang lalu, sudah cukup panjang perjalanan sejarah dan saya kira para pelaku sejarahnya juga ada di sini sejak awal dulu itu. Kita patut bersyukur ini merupakan salah satu platform paling penting dari sisi pemerintah yang cukup berhasil terutama di dalam mengintegrasikan seluruh layanan dari seluruh Kementerian/Lembaga yang terkait,” tutur Sesmenko Susiwijono.

Adapun dalam rapat tersebut, beberapa isu strategis 2023 yang dibahas yakni harmonisasi kode pelabuhan/bandara, pembentukan dan penguatan Unit Layanan Single Window (ULSW), penyusunan Service Level Agreement (SLA) dan Business Continuity Plan (BCP) atas layanan INSW, serta tata kelola data dan informasi.

Susiwijono mengatakan INSW akan menjadi platform yang mendorong transformasi digital, khususnya terkait layanan ekspor-impor dan logistik.

"Tadi Kepala LNSW, Bu Oza, sudah menyampaikan laporan lengkapnya, progres yang sangat bagus sekali, beberapa fitur baru yang ada kita dorong untuk terus dikembangkan oleh LNSW dan seluruh K/L terkait,” ujar Sesmenko Susiwijono.

Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan usulan isu strategis 2024 diantaranya yaitu mendorong K/L yang terintegrasi untuk melakukan penerapan manajemen risiko dalam memberikan pelayanan dan melakukan pengawasan menggunakan Indonesia Single Risk Management (ISRM), LNSW bersama K/L agar membangun kanal komunikasi terintegrasi untuk dapat memberikan layanan yang komprehensif kepada pelaku usaha, LNSW agar menyusun Business Continuity Plan (BCP) terkait integrasi layanan SINSW dan K/L menyusun BCP atas masing-masing layanan yang terintegrasi dalam SINSW, penegasan posisi INSW pada Revisi PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, serta penegasan posisi INSW pada konsep Rperpres Logistik.

Selain itu, para perwakilan Kementerian /Lembaga yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut turut menyampaikan apresiasinya atas kinerja LNSW yang telah mengintegrasikan sistem dan proses bisnis dari berbagai Kementerian /Lembaga di bidang ekspor, impor dan logistik, serta menyampaikan progres capaian isu strategis tahun 2023 dan bahasan isu strategis tahun 2024 di K/L masing-masing.

“Paling tidak, inisiatif INSW ini memberikan testimoni kepada kita bahwa kita bersama-sama bisa mengintegrasikan seluruh sistem layanan, khususnya di dalam konteks layanan ekspor-impor,” pungkas Sesmenko Susiwijono.(mcr10/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler